kita mengenal Allah sebagai Tuhan, dalam bahasa Arab terdapat kata Rabb dan Illah yang dalam bahasa indonesia terjemah sederhananya adalah Tuhan. benarkah istilah Rabb dan Illah itu adalah sama dan terwakili dengan kata Tuhan?
dalam buku 4 istilah dalam Al-quran, syeikh abu ala al maududi mengupas hal ini dari segi bahasa, namun disini saya tidak akan men-share secara detail karna keterbatasan ilmu, jika ada koreksi mangga silahkan saja di sampaikan. oia buku ini juga bisa di download secara bebas di google, silahkan saja. jika tidak bisa saya emailkan. bila ada kesalahan mohon di ingatkan. :)
Illah
arti dari illah ini di jabarkan secara merinci dalam buku, tapi saya ambil simpulannya saja bahawa illah itu adalah sesuatu yang sebenarnya sangat di cintai, di ibadahi, di utamakan, di sembah, kepadanya seseorang menitipkan keselamatan, sesuatu yang akan dapat mengabulkan dan memenuhi semua kebutuhan hidup seseorang.Illah ini akan disematkan kepada Ma'bud atau sesembahan yang disembah dikarenakan bahwa Ma'bud tersebut dapat : a. memenuhi kebutuhan hidupnya, b. maha pelindung, c. maha penenang, d. mempunyai kekuasaan mutlak yang tidak ada tandingannya, e. maha gagah dan maha perkasa, f. suatu zat yang ghaib dan tidak dapat diindra oleh panca indra.
simpulan ini didasarkan pada Bahasa yang dalam bukunya dirinci secara jelas, sedangkan berikutnya penulis memberikan pembahasan berdasarkan pendapat dari masyarakat terdahulu.
pendapat orang jahiliyah tentang Uluhiyah atau ketuhanan dan illah diceritakan dalam Alquran
"Dan mereka memperbanyakkan tuhan selain Allah dengan harapan untuk
mendapatkan pertolongan dari mereka." (Q.36:74.)
mendapatkan pertolongan dari mereka." (Q.36:74.)
dalam ayat ini diceritakan bahwa illah bagi kaum jahiliyah adalah sesuatu yang darinya dapat diminta pertolongan, dijadikan pelindung dan akan membantu mereka.
banyak lagi pembahasan dalam bukunya tapi saya langsung saja ke simpulan, bahwa :
- orang yang mengangap bahwa sesuatu sebagai pelindung dan penolongnya, dapat menghilangkan penderitaan dan memenuhi keinginannya. mampu mengabulkan permohonan dan dapat memberikan manfaat atau menimpakan kemudharatan, ia juga merasa bahwa sesuatu itu berwenang dan berkuasa atas aturan alam.
- Begitu juga bila ia takut pada sesuatu dan taat padanya serta yakin, bahwa kemurkaannya akan mendatangkan malapetaka dan keredhaannya akan melimpahkan rahmat baginya. itu karena sesuatu itu di yakini harus di taati dan ditakuti
- Orang yang memanjatkan doa kepada selain Allah memohonkan untuk keinginannya, padahal ia beriman terhadap Allah s.w.t., maka mendorong untuk ia berbuat demikian, adalah keyakinannya, bahwa yang dimohoni itu sekutu Allah dalam Uluhiyah (Ketuhanan). Begitu juga, orang yang tunduk pada aturan yang bertentangan dengan kitabullah (norma-norma alamiah/insaniah), jelaslah bahwa ia telah mengakui kemutlakan kekuasaan pembuat aturan itu.
adapun jika berbicara uluhiyah adalah Kemutlakan kekuasaan atas segala sesuatu di alam semesta ini atas bumi dan seluruh langit serta semua isinya. Kemutlakan kekuasaan atas pembuatan hukum dan aturan. Maka, mahu. tidak mahu, harus tunduk dan menyesuaikan diri dengan ketentuan ketentuan (norma-norma alamiah dan insaniah) buatan Allah Tuhan seru sekalian alam itu.
Rabb
Rabb
dalam bukunya beliau menyampaikan bahwa rabb ini adalah berkaitan dengan pendidikan, Pengasuhan dan sebagainya. Selain daripada itu, ia mencakup banyak arti, iaitu Kekuasaan, Perlengkapan, Pertanggungjawaban, Perbaikan, Penyempurnaan dan sebagainya. Sebab itu, maka kata tersebut merupakan suatu prediket bagi suatu kebesaran, keagungan, kekuasaan dan
kepemimpinan.
Dan kita tidak saling menjadikan Rabb-rabb (tuhan-tuhan) selain Allah. (Qs.3 :64)
alamiah/insaniah). Malah dianggap adil.
secara simpulan rabb ini di artikan dalam beberapa hal yaitu :
- memelihara, melindungi, menjamin keinginan seluruh makhluk
- berkuasa yang berhak memerintah dan melarang.Sebagai pucuk pimpinan yang kepadaNya diserahkan segala urusan, memberi petunjuk dan membuat peraturan.
layaknya para kaum-kaum terhadulu, mereka meyakini Allah sebagai Rabb namun enggan mengakui Allah sebagai satu-satunya yang berhak disembah.
Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau
siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang
mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang
hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka
mereka akan menjawab: "Allah." Maka katakanlah "Mangapa kamu tidak bertakwa
kepada-Nya)?" (Q.S yunus : 31)
semoga kita bisa senantiasa memurnikan ketuhidan kita kepada Allah, mendudukan Bahwa Allah lah sebagai Illah dan sebagai Rabb. Aminn..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar