link menu

Selasa, 26 Maret 2013

Pendakian Gunung Ciremai

pendakian ini diawali dari berkunjungnya saya ke daerah cirebon dan kuningan untuk ke beberapa kampus disana pada akhir november 2012 lalu. ketika sampai di cirebon tersadari ada gunung yang sangat besar sekali, ya gunung Ciremai terlihat gagah menjulang ke langit. pemandangan gunung semakin terlihat selama perjalanan menuju kuningan. ya disana lah muncul sebuah itikad untuk mendaki gunung ciremai ini.

selama november dan awal desember mulai mencari tim untuk ikut ekspedisi pendakian gunung ciremai. yang akhirnya terkumpul 7 orang yang fix berangkat. dan pada hari jumat tanggal 28 desember 2012 alhamdulillah kita akhirnya berangkat menuju gunung ciremai. tim yang siap ekspedisi ini ada Andre, fulki, Wina, Zul (adik wina), Iwa, lutfi tile, dan saya.

semua persiapan sudah dilakukan sejak dari H-1 sampe H-1jam, dari persiapan tas, logistik, ongkos, sudah di persiapkan. terimakasih kepada Andre yang bersedia kosannya diberantakin buat packing barang di sana heehee. rencana keberangkatan kita pukul 13.00 tepat setelah shalat jumat, namun sangat disayangkan kita terlambat berangkat sekitar 1 jam. kita baru berangkat pukul 14.00 dari kampus UNPAD DU menuju terminal cicahem, dan setelah menunggu beberapa jam, bis 3/4 yang kita tumpangi baru jalan setelah melalukan perabaikan rem yang sangat lama sekali.. grrr...

gunung ciremai memiliki tiga rute pendakian, ada jalur palutungan, jalur maja, dan jalur linggar jati. awal yang kami rencanakan adalah melalui jalur linggar jati, jalur yang terkenal sangat menantang dan terjal. namun niat itu kami urungkan setelah menimbang banyak dari tim kita yang masih baru dalam urusan pendakian. ya akhirnya kita putuskan untuk naik melalui jalur palutungan.

Beruntung kita punya rekan yg baik, intan, dia orng majalengka yg mengizinkan kami menginap d rumah neneknya (klo g salah). Hari jumat pun d akhiri dengan menginap di rumah intan. Tengkyu intann.. Tidur merupakan hal penting, karna fisik harus d persiapkan dengan baik.

Yup hari berikutnyapun tiba, sabtu kita awali dengan salat subuh yg kemudian kita repack tas ransel kita dengan merapihkan perbekalan, dan tak lupa, kompor yg merupakan alat kelangsungan hidup saat itu terus d upayakan untuk bisa beli lagi. Yup awalnya kompor kami tertinggL d bandung, dan kusut sekali. (Jangd bahas lah ya)

setelah sekian lama mencari kompor d cikijing-daerah tmpt kami menginap-, tidak menemukan kompor portable yg kami cari, diputuskanlah kita beli kompor itu d kuningan kota. Dr cikijing hanya bawa spirtus sajasedikit.
Dengan sewa angkot seharga 100rb, kami bisa d antar terlebih dahulu k kota kuningan untuk beli kompor, dan kemudian d antar menuju gerbang awal pendakian gunung ciremai, jalur palutungan.

Jalur palutungan terdiri dari 9 pos menuju puncak. Palutungan - cigowong -paguyangan badak - arban - tanjakan asoy - asanggrahan -sanghiang ropoh - goa walet- puncak. Perjalanan kita mulai, kita tiba d gerbang awal sekitar pukul 11 siang hari sabtu tgl 29 desember 2012.
Perjalanan yang cukup panjang, cuaca yg saat itu cukup berkabut menjadi teman perjalanan kami. Namun seru ko.

Pos demi pos berhasil kami lewati di hari pertama, sampai kita memutuskan untuk camp di pos arban, saat itu hujan deras tiba" menyerang secara mendadak, dan tenda pun kami dirikan. Satu hal yang cukup menyakitkan adalah tenda yg kami sewa ternyata bocor, tidak mampu menahan hujan. Apesnya lagi, sleeping bagyg kami bawa basah juga, Dengan terpaksa kami tidur duduk dengan kaki basah di dalam tenda. Bagi kami yg paling d nanti adalah pagi hari, menjelang subuh hari ada kejadian yg cukup aneh terjadi dan tidak perlu sy ceritakan disini.
 perjalanan menuju puncak saat berkabut

Yeah.. Pagi tiba... :D. Sarapan adalah hal penting, kita mulai dengan memasak terlebih dahulu. Pagi itu matahari bersinar cerah #aehh.. Yup kesempatan untuk menjemur yang basah.. Perjalanan kita bisa di bilang santai" saja. Tidak buru buru ingin sampai puncak. :).

Saat itu banyak sekali pendaki lain yang kami jumpai selama perjalanan, memang momentum tahun baru menjadi momen yang pas sih. Menurut informasi petugas, sekitar 2000 pendaki yang naik pada tahun baru itu. Wuihh..

Jam 9.30 kita sudah siap kembali setelah packing barang barang, dan kita star kembali. Tanjakan semakin terasa asoy, ya sesuai nama posnya ternyata sangan menanjak sekali. Haha.. Pos lain pun demikian, di beberapa tempat kita dapat melihat pemandangan ke bawah yg cukup indah jika tidak tertutup kabut, maklum musim hujan, kita hanya kebagian beberapa kali pemandangan saja. Duri di jalan sangat minim sekali, karna jalur pendakian pun sudah sangat enak, jadi aman.

Perjalanan panjang itu pun berakhir di gua walet, tempat perkemahan kita berikutnya. Tepat sebelum magrib kita sdh sampaimd gua walet, rencananya kita ingin melihat sunset di puncak, tapi cuaca tidak mendukung ya tidak masalah lah :).

Saat itu d lokasi sudah banyak yg mendirikan tenda. yang kit pun bergegas. Tenda pun kami dirikan, air pun mulai di panaskan. Yup istirahat enak dan nyaman. Posisi yang sangat pas kita dapatkan, tepat d mulut gua walet, karna satu tenda tidak kondusif, terpaksa ada yang d luar tenda mendirikan bifak. Sampai sekitar jam 10 malam kita siap untuk tidur mempersiapkan summit attack bada subuh nanti.


Cuaca malam yang dingin menusuk, sambil menanti fajar menjelang. Waktu subuhpun datang, kami putuskan langsung berangkat ke puncak yg jaraknya hanya sekitar 30 menit perjalanan. Yup, kami shalat subuh tepat d puncak gunung ciremai, puncak tertinggi jawa barat.
Rombongan kami adalah yg pertama sampai puncak, menikmati detik detik sunrise penuh rasa penasaran. Ya... Nikmat tuhanmu yang manalagikah yang kamu dustakan, ya keagungan Allah pun terlihat di sini, jelas.



penampakan sunrise di puncak ciremai

Momen berfoto tidak kami lewatkan, no pic = hoax, kami patahkan dengan foto" kami ini. Sunrise pun terlihat sangat indah, meski masih ada saja awan yg sedikit menghalangi. Perjalanan kamipun terbayar dengan tercapainya tujuan kami, sunrise. Seiring waktu banyak rombongan yang akhirnya menyusul menaiki puncak.


Hanya sekitar dua jam kami di puncak, setelah puas berfoto dan menikmati pemandangan kami putuskan kembali ke tenda untuk sarapan. :).

Kami kembali ke pos Goa Walet, istirahat dan memasak sambil leyeh-leyeh, dan packing persiapan turun gunung. tepat jam 12 siang, kita meluncur kebawah untuk turun.
perjalanan baru pun dimulai, kami mengambil jalur yang berbeda dari jalur naik,  jalur naik kita melewati jalur Palutungan, sedangkan turun kami mengambil jalur Maja-Apuy. dan ternyata memang sangat panjang jalurnya. jalan,istirahat, jalan istrirahat, ngesot banget kita. sampai menjelang malam kita masih sangat jauh sekali dari pos 1.
benar, akhirnya kita kemalaman, tgl 31 desember 2012, melam tahun baru itu kita masih ditengah hutan, kondisi perut yang lapar, karena salah perhitungan, logistik makanan di habiskan ketika mau turun (makusdnya supaya ga berat), ditambah lebih parah lagi senter yang kita miliki sangat terbatas, dan batre cadangan pun terbatas. baiklah, turun malam-malam dengan kondisi yang cukup gelap karna senter yang terbatas. jam 10 malam pun terlewat dan kami masih terus berjalan. sudah hampir 10 jam kita berjalan, tapi masih saja belum sampai... dengan semangat nasi padang dan mie ayam kita terus menyemangati diri untuk terus berjalan semoga bisa segera sampai pos 1.
beruntung hari itu adalah hari yang sangat ramai pendakian, sekitar 2000 pendaki (menurut ranger) ada di gunung ciremai untuk menghabiskan malam tahun baru mereka. pos 2 pun terlihat, dan terdapat api dari campfire yang didirikan, wah.. alhmdulillah...
pos 2 pun sampai, saat itu sekitar jam 11 lebih, tanpa basa-basi dan malu-malu, kami minta makan karna lapar yang sangat lapar (apacoba), sekotak Ayam goreng dan segulung nasi langsung kita sambar, tentu dengan air hangat menjadi hal yang sangat mantap saat itu. duduk-duduk disekitar perapian untuk menghangatkan badan. buka satu tenda untuk para cewe biar bisa tidur segera, yang cowo di shelter pos 2 saja duduk-duduk dekat api dan tertidur... malam pergantian tahun baru kami lewatkan dengan kecapaean yang luar biasa,

pagi hari pun datang, selepas solat, kita bertekad untuk melanjutkan perjalanan, jalan masih panjang ternyata untuk mencapai pos 1 jalur apuy, tapi kami disajikan pemandangan yang luar biasa. hari itu matahari sangat cerah, tidak biasanya pada musim hujan ada matahari seperti itu. pemandangan gunung-gunung yang luar biasa terlihat sepanjang jalur apuy ini, dan akhirnya sampai pos 1 dan kami menemukan Air pancuran, wah.. serasa sudah lama sekali tidak menemukan air. hahaa. bersih-bersih lah kita disitu selama beberapa waktu.

jalur turunnya panjang sekali, duh, beruntung ada mobil colt bak yang sedang bawa hasil panen turun, kita nebeng deh dikira gratis, waktu turun ternyata bayar, pfftt.. gharar ya. alhasil sampailah kita di terminal maja, diantar sopir tadi. dan nemu deh Mie Ayam, hajaarrrrrr...
sekitar jam 2-an, kita tidak mendapatkan elf yang ke bandung, tarifnya juga di mahalkan beuh,,, tiba-tiba keberuntungan datang, ada angkot Dago,bandung yang melewat di terminal, dicegatlah sama abang-abang di terminal, langsung bla,bla,bla, deal diantar sampai dipatiukur, beuh.. sekali naik ongkos murah sampai tujuan, beruntung, alhamdulillah. :D
demikian lah kisah perjalanan pendakian gunung ciremai, puncak tertinggi jawa barat pun dapat kami singgahi dengan berbagai fenomenanya. pasti akan sangat rindu sekali naik gunung ini lagi. :)
salam lestari.