Sesunggunya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk
yang sebaik-baiknya (Q.S At-Tin : 4)
Manusia adalah mahluk yang telah
Allah ciptakan kedunia. Manusia pertama yang diciptakan oleh Allah adalah Adam
A.S. manusia yang diciptakan langsung dan tanpa perantara manusia. Dengan
kemampuan yang telah Allah berikan, Adam dapat menyebutkan semua nama
benda-benda yang Allah tunjuk. Saat itu
telah berbaris mahluk-mahluk mulia yang senantiasa tunduk patuh kepada Allah.
Seketika itu juga Allah memerintahkan untuk sujud kepada Adam. Serentak semua
bersujud. Ditengah tengah barisan malaikat yang bersujud, sesosok mahluk enggan
untuk bersujud. Seorang jin yang telah Allah sejajarkan dengan para malaikat,
enggan mematuhi perintah Allah untuk bersujud kepada Adam.
“dan (ingatlah) ketika kami berfirman kepada para
malaikat. “sujudlah kamu kepada Adam.” Maka sujudlah mereka kecuali iblis; ia
enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang ang kafir.” (Q.s
Al-baqarah : 34)
Posisi Adam sebagai manusia telah Allah tinggikan di antara mahluk yang
lain, dengan diberikannya kemampuan yang tidak dimiliki mahluk lain dan
diangkatnya manusia sebagai Kholifah di muka bumi menjadikan Manusia ini lebih
utama dibandingkan dengan mahluk Allah lainnya.
Kemampuan yang Allah berikan sangatlah sesuai dengan Ayat telah di kutip
di atas, bahwa Allah telah menjadikan Manusia dalam bentuk yang terbaik. Diberikannya
kita mata lalu bisa melihat, diberikannya kita telinga lalu bisa mendengar,
diberikannya kita lidah lalu bisa merasa, diberikannya kita kulit lalu kita
bisa menyentuh, dan yang paling penting adalah diberikannya kita akal sehingga
kita bisa berfikir dan menjadikan kita berbeda dengan binatang.
Jikalah ada yang akan menawar mata kita seharga seratus juta, apakah
akan anda jual? Tentu tidak bukan, nikmat melihat ternyata tidak akan dapat di
gantikan oleh uang senilai seratus rupiah. Bagaimana dengan telinga? Atau indra
yang lainnya? Tentu tetap tidak akan
kita jual. Allah telah memberikan berbagai nikmat yang luar biasa bahkan tidak
dapat di beli dengan uang sebanyak apapun. Apa sebenarnya maksud Allah
memberikan hal ini secara Cuma-Cuma?
Dan sesungguhnya Kami jadikan
untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai
hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka
mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda
kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya
untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan
mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai (Q.s Al-araf : 179)
Dalam Ayat tersebut terceritakan bagi orang yang telah di berikan
potensi berupa hati, penglihatan, pendengaran namun tidak digunakan untuk
memahami ayat-ayat Allah mereka di hinakan, bahkan lebih hina dari binatang
ternak. Manusia yang awalnya mulia, dengan segala keutamaan di bandingkan
mahluk yang lain, kini Allah hinakan sehingga ketempat yang serendah-rendahnya.
Kemudian Kami kembalikan dia
ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka) (Q.s
At-Tiin : 5)
Begitulah kesudahan orang-orang yang telah
Allah berikan nikmat yang banyak namun tidak bersyukur, tidak menggunakannya
sesuai dengan perintah Allah maka keburukan lah akibatnya. Padahal Allah telah
menegaskan kemaksudan diberikannya kemampuan kepada kita adalah agar kita
bersyukur.
Dan Allah mengeluarkan kamu
dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi
kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (Q.s. An-nahl : 78)
Semoga diri kita senantiasa menjadi manusia
yang selalu bisa bersyukur dan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar