link menu

Selasa, 27 Mei 2014

Kita dan Alam

Kedekatan dengan alam tidak hanya memberi kita perasaan hangat dan membuat merinding, tetapi juga memengaruhi psikologi kita dengan cara yg nyata dan terukur (Eric weiner)

keseharian saya biasanya ada di depan laptop untuk mengetik kerjaan dan merumuskan berbagai konsep-konsep di secarik kertas dan itu rutin demikian. ada satu sentuhan yang berbeda ketika kita kembali kepada Alam. entah mungkin karna suasana kota yang sudah sangat sumpek, sangat ramai, berisik, dan banyak lagi permasalahan perkotaan, susana berbeda yang disajikan alam sungguh menawan. 

sebenarnya kita ini dari Alam, sudah sepantasnya kita kembali ke alam. segala hal yang kita lakukan haruslah coba kita kaitkan dengan "keselarasan" alam. manusia hidup berdampingan dengan alam, alam lah yang menjaga kita agar tetap bisa hidup. bayangkan jika alam tidak mau menumbuhkan sayuran dan buah-buahan, binatang-binatang tidak bisa makan, dan kita tidak bisa makan karna sayur dan binatang tidak ada. makanya kita harus menjaga alam kita. simbiosis mutualisme yang dilakukan manusia dan alam. manusia sebagai khalifah, dan alam yang sudah Allah tundukan untuk memenuhi kebutuhan manusia. 


Kamis, 22 Mei 2014

1 ons dosa

sampai saat ini mungkin kita sulit menentukan satu ukuran sesuatu yang memang belum kebayang alat ukurnya. dosa dan pahala mungkin satuan ukurnya hanya satuan angka saja. misal berbuat kemaksiatan ringan di hitung satu dosa, kemaksiatan sedang dihitung 3 dosa, dan seterusnya. sedangkan pahala setiap satu kebaikan kecil diperbuat hitungannya sepuluh pahala, kebaikan sedang 30 pahala, dan seterusnya juga. 
sekarang saya ingin mencoba untuk membuat satu ilustrasi jika dosa itu menjadi satuan berat, 1 dosa = 1 ons

setiap dosa kecil yang kita buat beratnya akan sebanyak satu ons, jika kita telah membuat 10 dosa kecil maka berat dosa tersebut 1Kg. baiklah dosa kecil itu saya sebutkan, membuang sampah sembarangan, ngomongin keburukan orang, lurak-lirik, tidak jawab salam, bersikap menyebalkan(dosa ga ya?), dll deh. anggaplah setiapharinya kita membuat dosa sebanyak 1Kg, berarti seminggu 7kg, berarti sebulan 30Kg mayan lah sekarung beras ya dan itu selalu ada di punggung kita. ya cukup berat bukan untuk ukuran dosa selama sebulan.

kita perkeruh analogi ini dengan dosa itu berbau busuk, bayangkan jika ada satu karung dosa yang itu berbau busuk, dan dosa itu selalu ada di punggung kita. inalillahi.. selama kita hidup dari akhil baligh, berapa banyak dosa yang dibuat. mungkin beratnya sudah berton-ton... dan bau busuknya luar biasa menyengat sekali dan jika kita visualisasikan mungkin akan jijik kita melihat diri kita ini.

namun Allah telah memberikan fasilitas bagaimana untuk menghilangkan bau busuk yang menjijikan itu, yaitu bertaubat. dalam satu hadist diceritakan :
Dari Abu Hurairah RA, ia bertutur, “Rasulullah SAW bersabda, “Demi Allah, sunggug aku beristighfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari leih dari seratus kali.” 
(HR. Bukhari).
Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk (Qs huud : 114)

 fasilitasnya adalah bertaubat dan beramal kebaikan, demi terhapusnya beban dosa yang sangat berat itu dan bau busuk yang menjijikan mari kita perbanyak amalan baik kita.tidak ada manusia yang lepas dari berbuat kesalahan, tapi banyak orang yang tidak memilih untuk kembali membersihkan diri dari hal-hal demikian. 

semoga Allah senantiasa menuntun kita kepada jalan yang lurus.


Minggu, 18 Mei 2014

Aku suka mendaki gunung

Aku suka mendaki gunung.
Disana banyak kekuasaan tuhan yang bisa kau lihat.
Birunya langit dan dekatnya awan akan membuatmu merasa kecil dan takjub akan penciptaan tuhan.
Jika beruntung di ketinggian kau akan menemukan edelweis.
Bunga cantik nan tangguh.
Ia bertahan di dinginnya udara dan terhindar dari keramaian.
Kau akan punya teman baru. Kau berteman dengan batu, berteman dengan dahan dan ranting, berteman dengan dingin, dan kau akan berteman dengan dirimu sesungguhnya.
Aku suka mendaki gunung.
Perjalanan yang mengajarkan kesabaran, mengajarkan untuk bertahan dikala kelelahan, mengajarkan untuk peduli dengan lingkungan, dengan teman, dan dengan diri sendiri.
Tapi aku juga tinggal di tengah hiruk pikuk perkotaan. Penuh keramaian, banyak ketidak pedulian, individualisme, berbeda sekali ketika saat pendakian seolah berada di dunia yang berbeda.
Aku membawa nilai-nilai yg aku pelajari di ketinggian, melalui ayat kauniyah dan ayat kauliyah, nilai yang aku rasa bersumber dari yang Maha Tinggi, dan untuk kembali di sebarkan di tempat aku tinggal.
Tafakur, banyak melihat, banyak mendengar, banyak merasa.

Senin, 05 Mei 2014

Sharia Road to Village - pemberdayaan masyarakat berbasis syariah

Sebuah Desa bernama Batu Loceng, terletak di daerah Lembang Jawa Barat merupakan salah satu desa yang saya kenal dengan melalui program pemberdayaan masyarakat. program pemberdayaan ini bernama Sharia Road to Village. program yang diadakan oleh Islamic Studies of Economics Group (ISEG) salahsatu lembaga kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNPAD yang berfokus pada kegiatan ekonomi syariah.

desa dengan potensi penghasil susu dan berbagai jenis pertanian ini memiliki akses yang cukup jauh dari jalan utama lembang. jalannya yang memang tidak terlalu bagus dan ruas jalan yang cukup sempit mencirikan suasana khas pedesaan.

seorang warga desa, kami memanggilnya kang yana, beliau lah yang sangat sering membantu kegiatan kami para mahasiswa. beliau adalah pengurus madrasah yang ada di desa. tiap soreharinya selalu ada anak-anak beramai-ramai memenuhi ruangan madrasah. dahulu ruangan madrasah sangat kecil, namun saat ini sudah ada kemajuan, berkat adanya beberapa bantuan yang akhirnya bisa merenovasi bangunan madrasah.

silaturahim kami ke desa batu loceng sudah dimulai sejak tahun 2010 alhamdulillah kegiatan tersebut masih berlangsung sampai saat ini diteruskan oleh adik-adik mahasiswa lainnya. salahsatu inisisasi kami untuk datang kesana adalah ketika kami melihat bahwa adanya praktek perekonomian yang dilarang dalam ajaran islam. yaitu praktek riba. banyaknya rentenir yang memberikan kredit secara mencekik menjadi perhatian kami saat itu. adanya rentenir akan membawa kesengsaraan dan ketidakberkahan. kami sangat sekali ingin mensolusikan permasalahan ini, namun niatan baik kami belum dapat terealisasi seutuhnya.

rencana kami dalam mengentaskan adanya rentenir adalah dengan adanya lembaga pembiyaan berbasis syariah atau ajaran islam. dengan adanya lembaga ini maka tentu akan dapat mensolusikan masalah dari masyarkat yang memiliki keperluan untuk mendapatkan tambahan modal usaha ataupun untuk pinjaman yang tidak memberatkan.

#dompet dhuafa memiliki program yang cocok untuk menjadi solusi dari permasalahan desa ini, yaitu program BMD (Baitul Maal Desa). dengan adanya program ini akan mensolusikan masalah rentenir yang ada di desa batu loceng. tentu program ini bukan sebatas itu, tapi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberantas kemiskinan, semakin banyak masyarakat yang sejahtera, semakin baik pula tingkat kehidupan mereka, pendidikan akan meningkat, lingkungan pedesaan akan berkembang, sampai satu waktu Indonesia pun akan berkembang dengan dimulai dari Desa ini. #IndonesiaMoveOn menuju masyarkat yang lebih sejahtera.

keunggulan dari adanya lembaga keuangan berupa BMD ini adalah mampu memberikan pelayanan yang terpadu kepada masyarakat. berupa pemberian pinjaman modal, kredit produktif, simpan pinjam, serta bentuk pendampingan usaha. seperti yang sudah saya ceritakan diatas bahwa terdapat sektor ekonomi potensial yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan.

warga desa beberapa menjadi peternak sapi perah. kebanyakan sapi tersebut adalah milik investor dari luar desa, setiapharinya mereka memeras susu sapi untuk kemudian dijual ke koprasi. keuntungan yang mereka dapat mereka bagi hasil dengan investor pemilik sapi. bentuk pembiayaan dalam kepemilikan sapi perah akan sangat menguntungkan bagi para peternak sapi yang belum memiliki sapi pribadi.
dalam menghasilkan susu, terdapat limbah susu yang itu merupakan satu produk yang bisa diolah untuk menambah nilai barang tersebut, produk tersebut adalah karamel. produk ini kami yakini bisa menjadi satu produk yang bisa dikembangkan oleh masyarakat desa.

potensi lainnya adalah sektor agrobisnis, banyaknya perkebunan kopi menjadi salah satu potensi yang bisa dikembangkan. tanaman kopi yang ditanam di atas tanah milik PERHUTANI ini diberikan izin cuma-cuma untuk digunakan menanan tanaman kopi. permasalahannya adalah terbatasnya modal yang dimiliki warga untuk bisa menggarap lahan ini dengan tanaman kopi. padahal kopi dari daerah sini adalah salah satu produk yang berkualitas baik. pelatihan untuk pengelolaan kopi menjadi produk siap pakai pun menjadi hal yang penting karna melihat peluang peningkatan kesejahteraan yang lebih baik.

dengan adanya pendampingan dari BMD ini, warga akan dapat membuka peluang baru untuk berusaha, mampu meningkatkan kemampuan produksi, dan mampu membuka area pemasaran yang baru. #IndonesiaMoveOn akan kami bentuk dari DesaMoveOn, semakin banyak DesaMoveOn maka tentu akan tercapailah cita-cita #IndonesiaMoveOn.


semoga media blog ini bisa menjadi fasilitas untuk menuju #IndonesiaMoveOn, akan sangat baik sekali jika ISEG FEB UNPAD dan #Dompet Dhuafa dapat menjalin program bersama untuk dapat mensolusikan permasalahan ini dan menjadikan desa Batu Loceng ini menjadi desa yang lebih baik.


Gilang Fachreza, peserta dari :

Jumat, 02 Mei 2014

uang(halal,baik) + ikhtiar = rizky

orang yang tidak memiliki pekerjaan bilang sulit sekali mencari pekerjaan tidak adanya lowongan perkerjaan sedangkan perusahaan bilang sulit sekali mencari karyawan dan pekerja. kontradiktif ya.

orang yang kepaksa harus berwirausaha bilang sangat susah untuk memulai usaha sendiri sedikit sekali peluang untuk usaha, namun kata pengusaha yang sudah sukses banyak sekali peluang bisnis yang ada diluarsana. kontradiktif lagi ya.

saya hanya merasa bahwa sumber uang itu sangat banyak, bahkan jika kita bersungguh sungguh, paku bekas pun jika di kumpulkan bisa menjadi uang. jadi pekerja itu jadi uang, wirausaha itu jadi uang, jualan nasi goreng itu pun jadi uang, jual barang haram pun bisa jadi uang.

uang, uang, uang, sebagai alat yang dapat memenuhi kebutuhan kita bukan, kebutuhan duniawi bisa juga kebutuhan akhirat. sumber uang yang harus kita pastikan adalah halal dan baik. jangan sampai kita mendapatkan uang dari dana yang tidak benar ato haram. kemudian kita harus bisa mengikhtiarkan untuk optimalisasi dari uang tersebut sehingga bisa menghasilkan sesuatu yang layak dan baik. kedua hal itulah yang akan saya sebut sebagai rizky, ketika bersumber pada kebaikan dan untuk kebaikan, ditambah dengan ikhtiar maksimal.

hal paling besar dalam mencari rizky ini adalah aktifitas kita, digunakan apa aktifitas kita ini, tentu dalam rangka beribadah. memastikan bahwa diri kita senantiasa pada trek yang benar dalam mencari rizky dan memanfaatkan rizky.

semoga Allah melapangkan rizky kita semua.
yakinlah bahwa ulat yang ada di tengah hutan sana pun telah Allah atur Rizkynya.