link menu

Jumat, 24 Januari 2014

Two world (or more)

Judul lagu phill colin yang menjadi sountrack jungle book, lagunya enak. Kisah tarzan dan jane ini menarik, anak hutan ketemu dengan wanita peneliti yang akhirnya jatuh cinta. Pfftttt... Cintaa melulu. Bukan itu cerita ini.
Dua dunia yang berbeda, lahir dan dibesarkan di keluarga tertentu akan berdampak pada lingkungan bukan. Belakangan ini saya menemukan ternyata banyak sekali orang yang berbeda dengan dunia saya.
Perbedaan dunia ini kadang hanya dikit, kadng bertolak belakang. Pernahkan menemukan seseorang yang benar-benar opposite dari kita? Pasti bakal ada feel yang berbeda ya.
Mungkinkah menjadi satu? Mungkin-tidak mungkin. Ketika ada banyak perbedaan yang terjadi mungkin yang paling tepat bersikap adalah untuk mencari persamaan terlebih dahulu. Jngn belum apa-apa sudah tertolak karna begitubanyak perbedaan.
Satu pelajaran dari kisah seorang putra abu tholib, jafar, ketika itu kondisi umat islam di mekah sangatlah terdesak. Sehingga menjadikan sekelompok umat islam harus melakukan hijrah ke negri najasy. Disana terdapat satu kerajaan nasrani dimana pemimpin mereka adalah pimpinan yang adil. Singkat cerita jafar bernegosiasi dengan raja untuk menjamin keselamatan umat islam yg sedang mencari perlindungan. Sang raja meminta keterangan tentang ajaran ini dan jafar pun menceritakan tentang maryam binti imran. Satu ajaran islam yang sama dengan ajaran nasrani, kami mempercayai bahwa maryam adalah wanita suci yang dimuliakan, begitupun raja najasy memandang maryam. Sehingga sang raja akhirnya mau melindungi umat muslim yang berhijrah kesana.
Persamaan. Itu adalah awalan yang bisa kita cari dan sepakati bersama. Keseharian kita?? Yup mari cari persamaan terlebih dahulu. Setelah itu barulah kita bisa ngobrol perubahan-perubahan kearah lebih baik.
Allah menciptakan perbedaan diantara kita ini bukan dengan maksud untuk bermusuhan, tapi agar saling mengenal bukan, saling memahami, dan saling mengikuti mana yang paling baik dan mulia.

Adakah kesamaan dengan saya hey kalian??

Forgiveness

Demi tuhan yang maha pengampun, ia akan mengampuni semua dosa-dosa. walaupun dosa itu seluas lautan niscaya ampunannya melangit luas. Tidak ada orang-orang yang berputus asa dari rahmat Allah melainkan mereka adalah orang kafir.
Satu lagu dari now see heart-seorang gadis, mencermati isi lagunya dan menemukan hal menarik. Yang pada intinya kita tidak perlu takut bahwa tuhan akan meniggalkan kita ketika banyak berdosa selama kita sungguh sungguh untuk kembali kejalannya.
Kita ini hanyalah manusia yang selalu saja membuat kesalahan, lagi..lagi..dan lagi. Tak pernah bersih dari dosa, hanya manusia. Pernahkah membuat satu kesalahan yang itu sangat kamu sesali? Pernah mungkin ya.
Kesalahan yang bisa jadi berdampak pada orang lain, pada limgkungan dan kamu sendiri. Secara meminta maaf kepada orang yang kamu sakiti tidaklah mudah, ibarat sebuah tangan yang tergores cukup dalam, ia mengeluarkan darah yang banyak, meminta maaf hanyalah menghapus atau menghentikan darah yang terus keluar tapi lukanya akan tetap berbekas.
Teringat satu cerita dari aa gym, ada seorang anak yang ia sangat pemarah, kemudian sang anak ingin menjadi tidak mudah marah. Ia datang ke seorang guru, gurunya berkata sambil memberikan papan, “jika kamu marah, tancapkan satu paku di papan ini, kalau kamu sudah bisa tidak marah cabut paku yang menempel di papan ini”. Hari berjalan, setiap marah si anak menancapkan paku di papan itu, sampai satu waktu ia menyadari banyak sekali paku yang sudah tertancap, ia berusaha melawan amarah ya dan berhasil satu persatu mencabut paku tersebut sampai habis. Apa yang tersisa? Yang tersisa adalah papan yang penuh dengan lubang.
Kesalahan kita bisa saja memberikan bekas kepada orang lain, berbekas dihatinya, walaupun ia bilang “dimaafkan”, “tidak -apa”, “santai”, dan lain sebagainya entah seberapa dalam sebenarnya bekas luka yang ditinggalkan. Meminta maaf memang bisa dilakukan, Dan Allah pun maha pengampun atas kesalahan kita, namun...
Ada satu hal yang menurut saya lebih sulit, yaitu memaafkan diri sendiri. Kadang inilah bagian yang tersulit. Memaafkan masalalu. Amirul muminin umar bin khatab sampai akhir hayatnya masih sering menangis terhadap perbuatan ya di masa jahiliyah dahulu yang telah mengubur hidup-hidup putrinya, dalam kisah itu saya merasa ada sebuah penyesalan yang dalam dari diri seorang amirul muminin. Entah, tapi bagi saya pribadi kadang memaafkan diri sendiri itu sulit, kesalahan diri sendiri itu berbekas dalam hati yang kadang terlihat dan kembali terasa perih.

Disisi lain kita pun harus meyakini, jika Allah saja maha pengampun dan maha pemaaf, masa kita tidak mau memiliki sifat itu, masa kita mau melampaui Allah sang maha pengampun? Semoga kita senantiasa di bimbing di jalan Allah dan selalu dalam ampunannya. 
*mulai mencoba memaafkan diri sendiri.

Jumat, 17 Januari 2014

(Mt.) Selamet Tahun Baru 2014



Tahun 2013 pun berakhir, berbagai fenomena yang terjadi di tahun ini begitu luar biasa, pengalaman kerja, sidang akhir, bimbel sukarela sesi 1, training gerakan selangkah, berbagai pendakian, ketemu teman baru, keputusan-keputusan anti mainstream dan kadang tidak rasional, kehilangan kawan, banyak lagi hal yang menarik lainnya. Akhir taun ini saya akhiri dengan pendakian menuju gunung selamet di purwokerto.

Akhir tahun ini kami berencana untuk mendaki gunung selamet, gunung yang terletak di kawasan purwokerto dengan ketinggian 3428 mdpl. Atap jawa tengah dan termasuk gunung yang sangat diminati para pendaki. Rombongan tim kali ini ada Andre ”zombi” atlet IM satu ini bawa ransel babon, dengan dengkul racing andalannya siap menjelajah gunung selamet, Dawam orang yang seneng jalan-jalan ini siap juga untuk mengakhiri tahun 2013 dan mengawali 2014 di puncak jawa tengah ini, citra veteran yang pernah naik gunung selamet ini dan juga pengurus geng eforest yang beberapa waktu sebelum pendakian ini sempat sakit terlebih dahulu, daba newbi rombongan kita ini semua barangnya satu merek wajah polosnya itu beh... Brondong (kata citra), selna “iceng” tamu yang dah lama ga nanjak gunung tinggi ini siap join, traveler yg biasa nge-bis kini harus jalan lagi, terakhir saya gilang, ga ada yg sepesial, rencana bawa toga di puncak gagal karna belum wisuda, watir pan.
31 desember 2013
Perjalanan di rencanakan berangkat jam 6 pagi ketemu di terminal cahem sesuai rencana beberapa hari sebelumnya, ternyata baru bisa kumpul jam 8 pagi. Cuaca cicahem saat itu cukup mendung dan lumayan ramai. Bis AC yang dinaiki jurusan bandung purwokerto. Perjalanan panjang dimulai, melalui tasik, ciamis, purwokerto, perjalanan ditempuh dalam waktu yang cukup lama. Sepanjang perjalanan tentu ada obrolan, ada cerita, ada tidurnya, hebatnya andre tidur melulu sepanjang jalan gila. kita tiba di terminal purwokerto jam 16.30 dan dilanjut dengan mobil elep menuju kaki gunung selamet di daerah serayu.
Jalur pendakian yang kita pilih adalah jalur banbangan, menjelang magrib kami tiba di serayu, isi perut dulu yang seharian kosong karna belum makan. Disini andre ketinggalan gembolan logistik di elp, beruntung barangnya di kembalikan oleh sopirnya, terimakasih pa sopir yang baik telah mengembalikan barang kita.
Selepas magrib langsung berangkat pake mobil charteran, nego” aja ongkosmah, dan sesampainya di base camp, buhh.. Penuh banget, banget-banget. jam 7-an kita tiba di base camp, Turun dari mobil langsung registrasi dulu terus ke istirahat. Saat itu penampakan yang terlihat adalah panggung, pasar malam, dan kemeriahan, menantikan pergantian tahun baru. Ketemu dengan banyak rombongan pendaki lainnya, baik yang baru turun ataupun yang baru akan naik dan ada juga yang istirahat nyantai.
Malam pergantian tahun baru rame pisan, dangdutan terus, sy sh orng yang ga terlalu suka ribut-ribut. Tiba-tiba ada akang-akang yang kita ngobrol sebelumnya minjem jaket kering dan hangat, katanya ada yang hipo yg baru turun, kasih lah segera jaket yg ada di dlm ransel. Gejala kedinginan ini memang perlu kita perhatikan, khususnya untuk pendakian saat musim hujan. Siapkan pakaian kering lebih dan jaket yang tebal. Lebih baik lebih repot dikit demi keamanan dan kenyamanan.
Malam tahun baru, tarik sleeping bag, langsung tidur deh. Malam tahun barupun berlalu...
1 january 2014
Mengawali membuka mata dengan melihat yang baik. shalat subuh dan menikmati puing bekas acara semalaman. Basecamp pun bergeletakan para pendaki yang mirip kepompong dengan sleeping bagnya. Cuaca yang lebih baik, sy melihat adanya bintang, dengan harapan cuaca akan cerah seterusnya.
Saat itu air adalah barang yang langka, basecamp memang sedang kekeringan air. Info yang saya dapat warga dalam memenuhi kebutuhan air hanya menampung dari air hujan saja dan dari hasil membeli dari pedagang air bersih, cukup repot sebetulnya jika harus menjalani kehidupan tanpa air, hebat warga bisa bertahan.
Jam 8 pagi kita siap jalan, setelah beres packing, urusan natural call, dan sarapan langsung pamitan dengan rombongan yang lain. Melewati gerbang awal pendakian akan langsung bertemu dengan kawasan perkebunan terus melewati jalan dan mulai nampak pohon pinus yang berjajar rapih. Sampai menuju shelter pos 1. Shelter yang cukup luas dan nyaman, selama pendakian bafu sekarang nemu shelter yang oke kaya gini. Karna kita jalannya ngesot sekitar 1 jam 30 menit sampe di pos 1 ini. siapa nih yang ngesot di belakang, dan ternyata icengg.. :p barengan kita ngesot terus.
Hujan gerimis kecil, jalanan aga licin, harus hati-hati untuk perjalanan kali ini. Tiba di pos dua, tempat yang cukup luas untuk membuat camp, bisa 4-5 tenda disini. Kita makan siang disini yang ringan-ringan saja. Setelah istirahat lanjut terus menuju pos 7. Pos 3 kita hanya numpang lewat saja, tidak terlalu luas cukup beberapa tenda saja. Pos 4 ada beberapa tenda yang terpasang pada saat kita disini.
Pos 5, disini terdapat shelter yang cukup oke buat berteduh, menurut info semalam banyak pendaki yang camp disini di malam sebelumnya, dan terdapat hewan buas -sebutsaja bagong- yang berkeliaran. Disini terdapat sumber air terakhir, yang mau refill air ya disini tempatnya. Hari masih menunjukan jam 4sore, kita tetap dengan rencana awal, kita camp di pos 7. Setelah istirahat lanjut lagi. Fisik yang sudah lelah memperlambat perjalanan, kita terpecah jadi dua tim, ya jalan aja terus ngesot. Sambil jalan ya sambil cerita banyak hal ya ceng, :D obrolan yang sangat menginspirasi.
Jam 7 malam, tiba di pos 7, kondisi gelap dengan angin yang sangat kencang. Bikin tenda langsung, kebetulan tim awal sudah selesai bikin tenda karna mereka tiba duluan. Disini terdapat shelter juga, ada perapian di dalam lumayan hangat. Beberapa detik saja di dalam, langsung masuk tenda deh. Anggin nya kenceng banget beuh. Ganti baju, take a nap. Bagian dapur masak di dalam tenda, kurang gokil apa coba. Disini keluar jurus api andre, 'jurus api tenda baru', tenda consina magnum yang baru beli h-1 itu hampir terbakar, pfftt.. Ga lucu kan tenda pertama dan terakhir di pakai. Setelah makan beres, langsung deh tidur setelah bersepakat bangun jam 4 buat summit. sampai malam pun angin masih kencang menerjang tenda kita. tanggal 1 tahun 2014 ini luar biasa perjungannya. Memejamkan mata Sambil berdoa, berharap esok pagi bakal cerah.
2 january 2014
Kesepakatan awal pun terlanggar, karna pada bangun jam 5 pagi. Keluar dan memandangi lampu-lampu kota masih terlihat menyala seperti semalam, indah. Perlahan sinar matahari muncul, langit-lagit, awan yang berlapis-lapis, subhanallah luar biasa sekali. Ini momen yang saya sangat senangi, hanya diam memandang matahari terbit. Sesekali paddy memotret penampakan ini.
Cuaca cerah, doa kami terkabul. Keinginan untuk menapaki puncak jawa tengah dalam keadaan cerah bisa terkabul. Menikmati sunrise di pos7, jam 6.30an langsung summit. Melewati pos 8 yang tidak terlalu jauh jaraknya, pos 9 yang merupakan pos terakhir sebelum menghadapi batuan menuju punjak. Jalur ini langsung menghadap ke timur, betapa indahnya melihat langit biru dengan awan yang bertumpuk, sesekali menoleh ke arah langit, hebat, agung sekali. Maha besar Allah yang menciptakan langit tanpa tiang.
Setelah pos 9 makan yang dihadapi adalah tanjakan tanah berbatu, kemiringan yang sekitar 40-50 derajat cukup menantang. Sekitar 30menitan nanjak terus, pemandangan langit denggan samudra awan terlihat begitu luar biasa, terus berjalan dan akhirnya puncak gunung selamet pun dapat diraih. 3428 mdpl. Puncak tertinggi jawa tengah. Hamparan kawah yang sangat luas, tapi kami tidak mencoba untuk menyebrang ke sisi lainnya, hanya di sisi sebelah jalur pendakian saja. Seperti biasa, mengabadikan momen hebaat ini dengan berfoto, paddy maskh menjadi sahabat setia untuk foto”. Tidak lama kita berads di puncak sekitar 45 menitan saja, langsung memutuskan untuk turun ke lokasi camp. Terlihat awan dan kabut sudah mulai naik lagi dan menutupi jalan dan puncak gunung selamet. Alhamdulillah kita masih kebagian melihat dari puncak dengan cuaca terbaik.
Sektar jam 10 sudah ada di tenda lagi, masak-masak dan menghabiskan makanan. Sambil jemur-jemur jaket dan apapun yg bisa di jemur lah. Makan kali ini nasigoreng, sayang sy kurang bernafsu makan saat itu, tapi itu merupakan makan nasi terakhir dalam perjalanan kali ini. Jam 1 siang, packing sudah beres, sampah tidak lupa untuk di angkut lagi, dan siap jalan untuk pulang ke pos awal.
Kondisi jalan sampai pos 3 masih aman lancar jaya kebut mantap. Setelah itu hujan turun yang menjadikan jalan basah dan licin, ekstra hati-hati. Saya sebetulnya lebih menyukai nanjak daripada turun, apalagi turun ketika licin duh. Sampai pos 1 kita istirahat dulu karena hujan cukup deras juga. Masak-masak sambil ngopi deh, jalan lagi setelah ujan aga reda, menjelang jam 5 sore itu. Terus jalan dan bisa sampai di basecamp pada waktu magrib.
Basecamp saat itu ramai, ternyata banyak siswa dari jogja mau nanjak juga ngobrol bentar sambil teh manis anget, mantap. Beruntung juga saat itu di basecamp air banyak melimpah. Langsung deh bersih-bersih, dan packing untuk pulang langsung ke bandung. Sewa mobil, dan kita bareng dengan rombongan bandung lainnya jadi 10 orang, lumayan untuk menghemat biaya. Sampai di terminal purwokerto jam 10 malam, ternyata tidak ada bis yang ke bandung. Menginap di terminal, baru naik bis jam 6 pagi, dan non-ac. Keputusan yang sangat sy sesali adalah memilih naik bis non-ac. Semoga tidak ada lagi kesalahan keputusan.
Banyak hikmah di pendakian kali ini, dalam hati saya selalu berdoa untuk bisa melihat langit yang cerah dari puncak, melihat sunrise dan menikmati malam yang berbintang. Ketika ingin cuaca cerah, Allah membukakan kabut-kabut yang ada, ketika kehabisan air, luar biasa Allah menurunkan hujan saat itu, ketika ingin bersih-bersih Allah mengadakan Air di basecamp. “Maka nikmat tuhanmu yang manalagikah yang kamu dustakan”.
Selamat tahun baru 2014. :)






































Kamis, 16 Januari 2014

Merdeka kah Saya?


Merdeka, bebas memilih dan mengambil keputusan. Saya rasa setiap manusia yang hidup ini memiliki kemerdekaannya. Mengambil keputusan.
manusia hanya diberikan satu kali kebebasan dalam mengambil keputusan atas sebuah pilihan. Pilihan yang Allah berikan hanya ada dua, beriman atau tidak, itu saja. Adapun hal-hal lainnya adalah konsekuensi dari pilihan pertama tadi. Misal, saya telah mengaku beriman, otomatis ketika dihadapkan pada pilihan melaksanakan shalat atau tidak itu kembali kepada pilihan awal, sy shalat karna sy telah memilih untuk beriman. Sederhana ya.
Berbagai pilihan hidup yang akan kita ambil harusnya sih di kembalikan kepada pilihan pertama. Apakah dengan demikian saya tidak memiliki pilihan-pilihan lain? Tentu tidak. Pilihan itu bisa terjadi pada hal baik saja atau hal buruk saja. Opsi setelah melakukan pilihan baik atau buruk adalah kualitasnya, apakah kualitas maksimal atau kualitas seadanya.
Ya, saya hanya berharap setiap keputusan yang saya ambil memang benar berdasarkan pilihan awal saya, memilih menjadi seorang muslim, orang yang beriman.
Konon kemerdekaan yang sesungguhnya ketika kita merdeka dari illah selain Allah, dari kecintaan selain Allah, dari penghambaan selain kepada Allah. Semoga Allah senantiasa membimbing kita kepada jalan yang lurus.

Dai dan doi


Diskusi dengan teman, dua teman tepatnya, sambil ngobrol santai kita sedikit membahas tentang masa depan. Singkat cerita satu topik yang akhirnya diobrolkan, tentang dakwah terhadap lawan jenis.
Sudah jadi kewajiban sebagai umat islam untuk senantiasa menyebarkan nilai islam, mengajak berbuat kebaikan, memperluas jaringan silaturahi, dan menebar manfaat untuk perbaikan.
Mungkin ini yang saya khawatirkan, bahwa rasa yang akan sangat berperan besar disini. Bahasa keren sekarangnya modus. Dengan alasan untuk “mendakwahi” mengajak kepada hal yang benar tapi hanya sebatas alasan untuk mendekat kan diri kepada doi saja. Seorang laki-laki yang soleh,baik, mantep lah, berikut Wanitanya pun baik, solehah, dengan jilbabnya.
Dari sudut pandang laki-laki saja ya sy memandang hal ini, karna saya cowo tentunya. Pfft. Mungkin inilah jebakannya, dengan alasan ingin saling mengingatkan, mengajak kepada kebenaran, menyadarkan dia, atau seribu alasan apaapun kadang menjadi pembenaran agar bisa dekat dengan doi. Sebenarnya isi hatinya ada rasa, suka gitu sama si doi. Natural mungkin ya, seseorang ingin berbuat apapun demi si doi yang ia suka, agar apa? Ya minimal dapet perhatiannya lah, kalo bisa lebih ya itu yang di harapkan.
Itu jebakannya. Entah mengapa,cowo ini malah menyibukan dengan hal hal demikian, mengharapkan dirinya diperhatikan, bisa dekat dengan si doi... Pdahal Ketika kita mencintai seseorang, kenapa lebih sibuk untuk mendekatkan dirinya dengan kita, bukan mendekatkannya kepada tuhannya, mendekatkan kita kepada tuhan kita.
Mari meluruskan kembali niatan kita. Urusan dakwah lawan jenis, sy lebih memilih untuk secukupnya. Masih banyk ukhti” yang bisa sharing ke mereka. Dakwah itu menyeru kepada Allah, jangan sampai di kotori oleh nafsu kita yang hina ini.
Tobat..tobat..tobat.. >_<

Rabu, 08 Januari 2014

Cemburu??

Boleh lah share tulisan seorang kawan. :) ga tau sih kenapa dia nulis gini, tapi kadang mewakili perasan. Pffttt.. 
Ada link yang membahasnya langsung. Monggo. 


By : aris rizal @arisright
Bolehkah cemburu?
tidak sengaja membaca artikel yang cukup menarik mengenai adab cemburu dalam islam. menurut saya ini menarik untuk diketahui dan dibahas. Cemburu biasanya terjadi pada pasangan . nah bagaimana kalo belum punya pasangan? ntah lah.
sifat cemburu memang sudah fitrahnya manusia, Allah berikan sifat demikian sebagai ujian untuk hamba-hambanya. tapi bagaimana sifat cemburu ini diatur dalam islam.
silahkan baca artikel lengkap nya.
http://sangmutarobbi.wordpress.com/2012/10/29/cemburu-dalam-islam/