link menu

Kamis, 20 Maret 2014

Sombong is Takabur

ceramah rutin aa gym yang tiap hari malam jumat di Darul Tauhid, bandung. hari ini tanggal 20 maret 2014. pembahasan menarik yang sederhana namun cukup mengena dengan diri ini.

topik pembahasan kali ini adalah Takabur, satu dosa yang dalam satu hadist cukup besar sekali pengaruh terhadap keselamatan.

Dari Abdullah bin Mas'ud r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Tidak dapat masuk syurga seorang yang dalam hatinya ada sifat kesombongannya seberat debu." Kemudian ada orang berkata: "Sesungguhnya seorang itu ada yang senang jikalau pakaiannya itu baik dan terompah -sandal-nyapun -sandalnya- baik." Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan mencintai keindahan. Kesombongan itu ialah menolak kebenaran dan menghinakan orang banyak." (Riwayat Muslim)


sombong bukanlah satu hal yang selalu terkait dengan orang yang kaya, orang yang lebih pintar, orang yang lebih tua, bisa jadi kesombongan itu muncul dari orang yang kekurangan, orang yang tidak berilmu, orang yang lebih muda. karena sombong yang dimaksud itu adalah ketika kita malah meremehkan orang lain atau kita enggan untuk menerima kebenaran.

dalam kehidupan pernah pasti kita merasa bahwa diri kita lebih tinggi dari orang lain, meremehkan orang lain, karena kita lebih berpendidikan, lebih harta, atau hanya karena lebih tua.
dalam ceramahnya aa, kita ini sama sekali tidak lah layak untuk berlaku sombong. diri kita yang lemah ini bahkan repot ketika tidak bisa menarik nafas, atau bahkan ketika sulit membuang angin. betapa lemahnya kita ini. bahkan (maaf) kemana mana kita selalu membawa kotoran dalam perut kita. tak ada yang perlu di banggakan. kita adapun asalnya dari (maaf) dua alat kencing, laki-laki ketika berbentuk sperma, dan dari perempuan ketika lahir kedunia. tidak ada yang perlu di banggakan.

sebenarnya kita perlu bersyukur bahwa Allah telah menutupi 3 hal dalam diri ini sehingga orang lain masih ada yang mau berbicara dengan kita, masih mau berjabat tangan dan masih mau duduk sebelahan. hal yang Allah swt tutupi adalah adanya kulit yang menutupi, bayangkan jika kulit kelopak mata dihilangkan, tentu berbicara dan ngobrol pun akan tidak nyaman dan bahkan menyeramkan dengan melihat bola mata yang bulat.Allah telah menutupinya sehingga enaklah kita berbicara. hal kedua yang Allah tutupi adalah kita tidak mampu membaca pikiran orang lain. kita bisa jadi akan stres jika kita tau apa isi kepala orang lain, bisa jadi orang lain memikirkan hal yang tidak-tidak kepada kita dan membuat risih diri kita. hal ketiga adalah ketika Allah SWT masih menutupi Aib-aib kita yang begitu banyaknya. Allah masih menjaga dirikita sehingga masih ada yang mau ngobrol, duduk, bersalaman dengan kita, padalah jika orang lain tau dosa apa saja yang telah dilakukan oleh tangan ini, bisa jadi mereka enggan samasekali untuk duduk disebelah kita atau hanya berjabattangan saja.

kini saat nya introspeksi diri, bahwa banyak sekali prilaku-prilaku yang bisa jadi itu satu kesombongan yang muncul akibat kelalaian kita. baik itu menolak kebenaran ataupun berupa meremehkan orang lain.
sebanyak 17 kali kita berdoa dalam shalat untuk diberikan petunjuk dan jalan yang Allah ridhai, dari mana saja petunjuk itu bisa datang, dari ceramah, membaca, kritikan orang, berbagai caranya harus tetap kita syukuri karna itu akan menjadikan kita bisa kembali kepada jalan yang lurus. semoga dirikita ini terlindung dari godaan-godaan setan yang terkutuk yang selalu mengajak kepada kesombongan.

Darul Tauhid.

Rabu, 19 Maret 2014

Dialog monolog

Ingat satu gambar ini? 
Ilustrasi yang sederhana dan Pasti pernah mengalami. Iya dialog yang ada di dalam kepala dan hati antara bisikan setan dan tuntunan malaikat. Dalam diri mungkin kerasa sebuah monolog, padahal sedang ada keributan yang terjadi antara setan dan malaikat.
Saat kita melakukan satu aktifitas baik tentu bisikan setan ada, dia kadang bilang "udah entar aja", "males kali ngerjain gituan", "km lg sibuk jngn mau di suruh" ibu" dan malaikat bilang "ayo kerjain", "mayan jd pahala", "janji allah bray" begitulah dialognya. Begitupun sebaliknya ketika berbuat keburikan, "inget dosa hei", "Allah maha melihat", "inget akhirat bro" malaikat senantiasa membisiki untuk tidak berbuat hal itu sedang setan terus menggoda "udah kali ini aja", "dikit aja nyoba", "ga ada yg liat", "allah maha pengampun" itu bisikan sesatnya setan kamfret. (Bahkan ketika mengetik ini setan serasa membisiki ku)
Setan ini emang tidak pernah menyerah. Dari kita memiliki niat, sedang berbuat, bahkan sampai ketika ingin istiqomah berbuat ia tidak kehabisa akal untuk menggoda. Kamfret bener ni setan.
Dalam Quran memang setan itu sudah di berikan posisi yang pas, banyak yang diceritakan ini hanya salah satu ayat yang terceritakan tentang posisi syaitan, ayatnya sebagai berikut :
"Hai orang-orang beriman, masuklah kamu kedalam islam secara keseluruhan, dan janganlah ikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu" (Q.S al baqarah : 208)
Ada kisah menarik dari Al-Quran, tentang setan ini diceritakan sebagai berikut
"Bujukan orang-orang munafik itu adalah seperti bujukan syaitan ketika dia berkat kepada manusia : "kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata; "sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah tuhan semesta alam" (Q.S. al hasyr :16)
Dialog jiwa ini yang akan selalu menjadi monolog dalam diri. Sekali lagi mengutip ayat quran dalam surat asy syam :
"Maka Allah telah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kefasikan dannletakwaan, sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikannya, merugi bagi yang mengotorinya" (asy syam : 8-10)
Hanya berdoa kepada Allah agar jiwa ini senantiasa memilih kepada seruan-seruan kebaikan. Yaitu seruan-seruan kebaikan.

Rabu, 12 Maret 2014

JADI IKHWAN JANGAN CENGENG, di ambil dr tulisan @heri hertanto (repost)

Nemu tulisan di note facebook, tercerahkan dan saya pengen nangis mengingat semua nasihat ini. T_T


Di kutip dari seorang kawan, punya nilai yang sangat baik, bagi ikhwan-ikhwan sekalian.
selamat menyimak.

Jadi Ikhwan jangan cengeng.. Dikasih amanah pura-pura batuk.. Nyebutin satu persatu kerjaan biar dikira sibuk.. Afwan ane sakit.. Afwan PR ane numpuk.. Afwan ane banyak kerjaan, kalo nggak selesai bisa dituntut.. Afwan ane nguru...s anu ngurus itu jadinya suntuk.. Terus dakwah gimana? digebuk? Jadi Ikhwan jangan cengeng.. Dikit-dikit dengerin lagunya edcoustic.. udah gitu yang nantikanku di batas waktu, bikin nyelekit.. Ke-GR-an tuh kalo ente melilit.. Kesehariannya malah jadi genit.. Jauh dari kaca jadi hal yang sulit.. Hati-hati kalo ditolak, bisa sakiiiittt… Jadi Ikhwan jangan cengeng.. Dikit-dikit SMSan sama akhwat pake Paketan SMS biar murah.. Rencana awal cuma kirim Tausyiah.. Lama-lama nanya kabar ruhiyah.. sampe kabar orang rumah.. Terselip mikir rencana walimah? Tapi nggak berani karena terlalu wah! Akhirnya hubungan tanpa status aja dah! Jadi Ikhwan jangan cengeng.. Abis nonton film palestina semangat membara.. Eh pas disuruh jadi mentor pergi entah kemana.. Semangat jadi penontonnya luar biasa.. Tapi nggak siap jadi pemainnya.. yang diartikan sama dengan hidup sengsara.. Enak ya bisa milih-milih yang enaknya aja.. Jadi Ikhwan jangan cengeng.. Ngumpet-ngumpet buat pacaran.. Ketemuan di mol yang banyak taman.. Emang sih nggak pegangan tangan.. Cuma lirik-lirikkan dan makan bakso berduaan.. Oh romantisnya, dunia pun heran.. Kalo ketemu Murabbi atau binaan.. Mau taruh di mana tuh muka yang jerawatan? Oh malunya sama Murabbi atau binaan? Sama Allah? Nggak kepikiran.. Yang penting nyes nyes romantis semriwing asoy-asoy-yaannn. . Jadi Ikhwan jangan cengeng.. Disuruh infaq cengar-cengir. . Buat beli tabloid bola nggak pake mikir.. Dibilang kikir marah-marah dah tuh bibir.. Suruh tenang dan berdzikir.. Malah tangan yang ketar-ketir. . Leher saudaranya mau dipelintir! Jadi Ikhwan jangan cengeng.. Semangat dakwah ternyata bukan untuk amanah.. Malah nyari Aminah.. Aminah dapet, terus Walimah.. Dakwah pun hilang di hutan antah berantah.. Dakwah yang dulu kemanakah? Dakwah kawin lari.. lari sama Aminah.. Duh duh… Amanah Aminah.. Dakwah.. dakwah.. Kalah sama Aminah.. Jadi Ikhwan jangan cengeng.. Buka facebook liatin foto akhwat.. Dicari yang mengkilat.. Kalo udah dapet ya tinggal sikat.. Jurus maut Ikhwan padahal gak jago silat.. “Assalammu’alaykum Ukhti, salam ukhuwah.. udah kuliah? Suka coklat?” Disambut baik sama ukhti, mulai berpikir untuk traktir Es Krim Coklat .. Akhwatnya terpikat.. Mau juga ditraktir secara cepat.. Asik, akhirnya bisa jg ikhtilat… yaudah.. langsung TEMBAK CEPAT! Akhwatnya mau-mau tapi malu bikin penat.. badan goyang-goyang kayak ulat.. Ikhwannya nyamperin dengan kata-kata yang memikat.. Kasusnya sih kebanyakan yang ‘gulat’.. Zina pun menjadi hal yang nikmat.. Udah pasti dapet laknat.. Duh.. maksiat.. maksiat… Jadi Ikhwan jangan cengeng.. Ilmu nggak seberapa hebat.. Udah mengatai Ustadz.. Nyadar diri woi lu tuh lulusan pesantren kilat.. Baca qur’an tajwid masih perlu banyak ralat.. Lho kok udah berani nuduh ustadz.. Semoga tuh otaknya dikasih sehat.. Jadi Ikhwan jangan cengeng.. Status facebook tiap menit ganti.. Isinya tentang isi hati.. Buka-bukaan ngincer si wati.. Nunjukkin diri kalau lagi patah hati.. Minta komen buat dikuatin biar gak mati bunuh diri.. Duh duh.. status kok bikin ruhiyah mati.. Dikemanakan materi yang ustadz sampaikan tadi? Jadi Ikhwan jangan cengeng.. Ngeliat ikhwan-ikhwan yang lain deket banget sama akhwat mau ikutan.. Hidup jadi kayak sendirian di tengah hutan rambutan.. Mau ikutan tapi udah tau kayak gitu nggak boleh.. tau dari pengajian.. Kepala cenat-cenut kebingungan. . Oh kasihan.. Mendingan cacingan.. Jadi Ikhwan jangan cengeng.. Ngeliat pendakwah akhlaknya kayak preman.. Makin bingung nyari teladan.. Teladannya bukan lagi idaman.. Hidup jadi abu-abu kayak mendungnya awan.. Mau jadi putih nggak kuat nahan.. Ah biarlah kutumpahkan semua dengan cacian makian.. Akhirnya aku ikut-ikutan jadi preman.. Teladan pun sekarang ini susah ditemukan.. Jadi Ikhwan jangan cengeng.. Diajakain dauroh alasannya segudang.. Semangat cuma pas diajak ke warung padang.. Atau maen game bola sampe begadang.. Mata tidur pas ada lantunan tilawah yang mengundang.. Tapi mata kebuka lebar waktu nyicipin lauk rendang.. Duh.. berdendang… Jadi Ikhwan jangan cengeng.. Bangga disebut ikhwan.. hati jadi wah.. Tapi jarang banget yang namanya tilawah.. Yang ada sering baca komik naruto di depan sawah.. Hidup sekarang jadinya agak mewah.. Hidup mewah emang sah.. Tapi.. kesederhanaan yang dulu berakhir sudah? Jadi Ikhwan jangan cengeng.. Dulunya di dakwah banyak amanah.. Sekarang katanya berhenti sejenak untuk menyiapkan langkah.. Tapi entah kenapa berdiamnya jadi hilang arah.. Akhirnya timbul perasaan sudah pernah berdakwah.. Merasa lebih senior dan lebih mengerti tentang dakwah.. Anak baru dipandang dengan mata sebelah.. Akhirnya diam dalam singgasana kenangan dakwah.. Dari situ bilang.. Dadaaahhh.. Saya dulu lebih berat dalam dakwah.. Lanjutin perjuangan saya yah… Jadi Ikhwan jangan cengeng.. Nggak punya duit jadinya nggak dateng Liqo.. Nggak ada motor yaa halaqoh boro-boro.. Murabbi ikhlas dibikin melongo.. Binaan nggak ada satupun yang ngasih info.. Ngeliat binaan malah pada nonton tv liat presenter homo.. Adapula yang tidur sambil meluk bantal guling bentuk si komo.. Oh noo… Jadi Ikhwan jangan cengeng… Jadi Ikhwan jangan cengeng… Jadi Ikhwan jangan cengeng… Jadi Ikhwan jangan cengeng… Jadi Ikhwan jangan cengeng… Akhi… banyak sekali sebenarnya masalah Ikhwan.. Dimanapun harokahnya… Akhi.. Di saat engkau tak mengambil bagian dari dakwah ini.. Maka akan makin banyak Ikhwan lain yang selalu menangis di saat mereka mengendarai motor.. Ia berani menangis karena wajahnya tertutup helm… Ia menangis karena tak kuat menahan beban amanah dakwah.. Akhi.. Di saat engkau kecewa oleh orang yang dulunya engkau percaya.. Ikhwan-ikhwan lain sebenarnya lebih kecewa dari mu.. mereka menahan dua kekecewaan.. kecewa karena orang yang mereka percaya.. dan kecewa karena tidak diperhatikan lagi olehmu.. tapi mereka tetap bertahan.. menahan dua kekecewaan… karena mereka sadar.. kekecewaan adalah hal yang manusiawi.. tapi dakwah harus selalu terukir dalam hati.. Akhi.. disaat engkau menjauh dari amanah.. dengan berbagai alasan.. sebenarnya, banyak ikhwan di luar sana yang alasannya lebih kuat dan masuk akal berkali-kali lipat dari mu.. tapi mereka sadar akan tujuan hidup.. mereka memang punya alasan.. tapi mereka tidak beralasan dalam jalan dakwah.. untuk Allah.. demi Allah.. mereka.. di saat lelah yang sangat.. masih menyempatkan diri untuk bangun dari tidurnya untuk tahajjud.. bukan untuk meminta sesuatu.. tapi mereka menangis.. curhat ke Allah.. berharap Allah meringankan amanah mereka.. mengisi perut mereka yang sering kosong karena uang habis untuk membiayai dakwah… Akhi.. Sungguh.. dakwah ini jalan yang berat.. jalan yang terjal.. Rasul berdakwah hingga giginya patah.. dilempari batu.. dilempari kotoran.. diteror.. ancaman pembunuhan….. dakwah ini berat akhi.. dakwah ini bukan sebatas teori.. tapi pengalaman dan pengamalan… tak ada kata-kata ‘Jadilah..!’ maka hal itu akan terjadi.. yang ada ‘jadilah!’ lalu kau bergerak untuk menjadikannya. . maka hal itu akan terjadi.. itulah dakwah… ilmu yang kau jadikan ia menjadi… Akhi.. jika saudaramu selalu menangis tiap hari.. Bolehkah mereka meminta sedikit bantuanmu..? meminjam bahumu..? berkumpul dan berjuang bersama-sama…? Agar mereka dapat menyimpan beberapa butir tangisnya.. untuk berterima kasih padamu.. Juga untuk tangis haru saat mereka bermunajat kepada Allah dalam sepertiga malamnya.. “Yaa Allah.. Terimakasih sudah memberi saudara seperjuangan kepadaku.. demi tegaknya Perintah dan laranganMu… Kuatkanlah ikatan kami…” “Yaa Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta kepada-Mu, bertemu dalam taat kepada-Mu, bersatu dalam da’wah kepada-Mu, berpadu dalam membela syariat-Mu.” “Yaa Allah, kokohkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukillah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tidak pernah pudar.” “Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal kepada-Mu. Hidupkanlah hati kami dengan ma’rifat kepada-Mu. Matikanlah kami dalam keadaan syahid di jalan-Mu.” “Sesungguhnya Engkaulah Sebaik-baik Pelindung dan Sebaik-baik Penolong. Yaa Allah, kabulkanlah. Yaa Allah, dan sampaikanlah salam sejahtera kepada junjungan kami, Muhammad SAW, kepada para keluarganya, dan kepada para sahabatnya, limpahkanlah keselamatan untuk mereka.” Aamiin Allahumma aamiin.