link menu

Kamis, 12 September 2013

someplace around garut

ahad, H+3 setelah lebaran tahun 2013 ini mendapat undangan untuk menghadiri nikahan seorang adik teman. tempatnya di bungbulang garut. rencana rombongan berangkat dua motor ternyata hanya jadi satu motor, dengan rusdi ternyata. baiklah.

keberangkatan di rencanakan hari minggu subuh, agar dapat sampai di sana siangnya. janjian jam 5 yang ternyata ngaret dan terhitung berangkat dari cileunyi setelah isi bensin dan logistik jam 5.45. jalur yang kami tempuh seperti biasa, jalur yang memang sudah tidak asing untuk menuju garut kota. nuansa lebaran masih tersasa dengan adanya kemacetan di beberapa titik walau tidak parah saat kami berangkat.
Menuju kota garut dan sarapan di bubur sukabumi, terlertak dekat kampus STKIP garut, tiba di sana pukul 7.30 an.

perjalanan panjang dari garut kota, menuju bungbulang, melewati gunung cikurai yang dengan gagahnya berdiri tegak. gunung yang beberapa waktu lalu sempat di kunjungi di puncaknya dan satu lagi gunung sebelahnya gunung papandayan yang dengan angkuhnya menutup puncaknya, seolah berkata "kamu belum layak untuk melihat puncak ku". hahaha... pemandangan yang enak dan hijau menjadi khas untuk dinikmati sepanjang perjalanan.


satu jam, dua jam tiga jam berlalu.. ini bungbulang dimana sih... curiga di google map ada ga ya? ya.. jauh sekali. setelah masuk daerah bungbulang, kami menuju desa bojong tempat berlangsungnya hajatan, jalan rusak dan mendaki menjadi tantangan luarbiasa, X motor supra 125 sy sampe ga bisa nafas karna gigi satu terus, ditambah jalan yang batu lancip dan jelek ini.. duh.. arsiteknya siapa sih. candaan kita itu melewati jalan ini akan meningkatkan driving skill sebanyak 5 level... gila ni jalan.


11.30 kita akhirnya tiba, di hajatan. setelah bertegur sapa dengan yang di kenal dan ngobrol" sambil menikmati hidangan. mantap. hari itu kita memang berencana akan bermalam di bungbulang, akhirnya rumah mia, teman dari ilmu komputer upi, menjadi tempat dimana kami menginap. hahaha. lelahnya perjalanan, selama 6 jam perjalanan kita tancap dah... lingkungan desa yang asri, sawah" yang banyak dan udara dingin yang khas, bahkan kabut pun terlihat turun di gunung halimun, yang sebelumnya kami lewati.

selepas isya sy berencana keluar rumah bareng rusdi setelah melihat betapa banyaknya taburan bintang di langit bungbulang ini. ya... suasana yang sudah sangat saya rindukan, inginnya kembali melihat bintang ini di puncak satu gunung mana gitu, ternyata di bungbulang (entah gunung apa itu). malam itu cukup menyenangkan, tidur di lapangan bola terdekat yang setelah kita pulang ternyata ada cerita mistis di situ.. ahahaha..

esok paginya, kita berangkat pamit, setelah disuguhi pisang goreng yang di tambahkan susu dan gula (diabet euy) -ini pisang goreng asli enak banget deh.. mantepp pool thaks to mia :)- kita siap melanjutkan perjalanan kita menuju pantai... pantai ranca buaya dan santolo.


pantai indah selatan garut, Ranca Buaya

sekitar dua jam perjalanan dari rumah mia, masih ditemani alunan musik dari paddy melewati gunung gunung lagi beberapa, jalanan yang rusak masih saja menjadi alas buat roda motor saya  sampai akhirnya menemukan aspal baru hotmix, dan si x pun kegirangan berjalan kencang. hahaha.. perjalanan diselingi sarapan bakso pake mie sedap goreng yang harganya zonk banget.. mahall.. saya pikir di desa harganya bisa bersahabat, tapi lebih jahat dari harga baso di tengah kota dekat kampus.
perjalanan berlanjut, sampai akhirnya terlihat satu garis tepi pantai ketika di puncak satu gunung... pantai... luar biasa.. wahahahahaha... grruuunnggggg.... tancap gas deh bergegas menuju pantai.. :D
 tebak"an masuk nya dari mana, dan ternyata benar haha melewati bukit yang banyak sekali di tumbuhi ilalang yang cukup tinggi.. pemandangan yang mantap, ilalang dan biru laut lepas. kami sempatkan menuju satu tebing yang memang ada motor lain disana, foto" bentar dari atas tebing. yang akhirnya kita turun menuju pantai.






 wuihh... subhanallah.. pantainya kereenn... tidak ada yang berenang di sana, hanya ada orang orang yang berfoto, duduk", mencari keong, dan ada yang seorang arab melihat kerang-kerang layaknya seorang pengamat (sebut saja rusdi teknik geologi itb 2010) wkwkwk.. pantai ini berombak sangat besar, seluruh bibir pantai di dihiasi oleh karang-karang yang cukup banyak dan batuan yang besar. tampaknya daerah ini menjadi obyek wisata, namun belum di kelola dengan baik. terlihat beberapa tenda-tenda yang menjual makanan minuman, beberapa mobil dan motor yang parkir di sekitaran pantai.


















pantai yang bagus, menikmati ombak yang besar dan banyaknya karang dan batu menjadi tempat yang asik buat ngadem dan foto".
sekitar jam 10 an, kita bersiap untuk tancap lagi, menuju pantai lainnya, santolo...


Santolo, perlu yang namanya kesadaran.
Perjalanan panjang yang harus di tempuh dari pantai ranca buaya sekitar dua jam perjalanan motor dengan jalan yang cukup menyebalkan dan debu yang fuihh.. Cape. 
Akhirnya sampai yang namanya pantai sontolo. waktu itu saya ga jadi ikut ke santolo bareng fulki foundaition, kesampean juga bareng si rusdi. 

Kesan pertama dari pantai ini bingung mana pintu masuknya, setelah bayar retribusi, dan masuk muncul mirip lapangan luas yang berpasir putih, belum keliatan pantainya sih. baru setelah susur-susur nemu tempat parkir juga. tempat yang ramai dengan pedagang kaki lima berupa tenda-tenda terpal yang tidak tertata rapih disertai sampah yang cukup berantakan. memang saya tidak melihat tempat sampah juga sih di lokasi ini.
tidak lama berada di pantai ini, selain hari yang sudah siang, tepat tengah hari saya sampai di sini, dan nuansa hati yang sudah ilfeel dengan keadaan pantai yang kurang baik, kita hanya jalan-jalan susur pantai saja sebentar dan solat di mesjid yang ada di Lembaga penelitian sekitar.







 mungkin pesona pantai ini akan muncul pada saat sunrise atau sunset, tapi tidak beruntungnya saya yang datang ke tempat ini hanya mendapatkan kesemerawutan pantai dan banyaknya sampah yang tercecer. saya rasa perlu adanya kesadaran masyarakat tentang wisata dan pelestarian lingkungan, penambahan tempat sampah sekitar tempat wisata, pengelolaan tiket masuk yang harus lebih di tertibkan.
 yup. semoga kita semakin sadar pariwisata, mari kita jaga dan lestarikan lingkungan kita :) berterimakasih kepada bumi. 
salam lestari.

5 komentar:

  1. wktu itu nyaris nih kesini, lumayan bagus pantai sama pemandangannya tp ada sampahnya begitu :(

    BalasHapus
  2. Betul kang, sangat di sayangkan. Kesadaran berwisata masih rendah dan fasilitas kebersihan perlu di tambah lagi tampaknya.

    BalasHapus
  3. Weiss liat foto" nya keren" nih.
    Semoga tidak kapok datang, apa lagi ke Bungbulang.
    Tar pas pernikahan saya datang lagi yoo hihi.. :D

    BalasHapus
  4. Saya berharap suami teh mia nanti punya modal besar, untuk mengaspal jalan ke sana terlebih dahulu untuk walimahannya. Aminn,, hahaha,, #syberdarahbungbulang ternyata

    BalasHapus
  5. haha aamiinn, tapi nggak juga nggak masalah, biar tetap dengan kekhasannya aja begitu :D
    Ternyataa,,, haha.. hai anak Bungbulang :D

    BalasHapus