link menu

Sabtu, 21 September 2013

Yuk ber-Qurban (lagi)

Menceritakan tentang habil dan qabil yang berkurban, satu dari mereka diterima Allah kurbannya sedangkan yang lainnya tidak diterima. 

Apa sih yang terbayang ketika di sebutkan tentang kurban? Kambing, sapi, daging, ibrahim, ismail, solat ied, opor #ehh. Yup kurang lebih itu ya, nah tau ga kalo sebenarnya kurban itu sudah menjadi perintah Allah sejak zaman nabi Adam. Terbukti dari ayat yang di sampaikan di atas, kisah kurban kepada qabil dan habil. 

Kisah ini mungkin sudah tidak asing ya bagi kita, ya hanya sebuah kisah, tapi mari kita lihat lagi kisah ini. Saat zaman nabi adam ada satu syariat yang saat ini tidak lagi berlaku, yaitu syariat menikah. Syariat menikah dengan cara silang antara kaka dan adik. Sampai satu waktu habil dan qabil mendapat “sayembara” berupa berkurban yang terbaik kepada Allah. Singkat cerita, kedua orang iniyang menyambut perintah berkurban, habil berkurban dengan hewan ternak yang baik, dan qabil berkurban dengan hasil pertanian sisa (tidak yang terbaik). ternyata Allah menerima kurban dari habil yang berarti kurban qabil tidak di terima. Qabil pun berikrar akan membunuh habil yang akhirnya di eksekusi oleh dia. 

Kisah ini memberikan pelajaran bagi kita tentang esensi berkurban ini, :) berkurban adalah berbicara pengorbanan, yang terbaik untuk di berikan kepada Allah. Hanya diri kita sendiri yang bisa mengukur sudah sebaik apa pengorbanan kita, sudah kah merasa menyembelih anak seperti nabi ibrahim yang menyembelih ismail? :) 

Dalam berkerja dalam berkegiatan khususnya dengan kemaksudan bersyukur dan mendekatkan diri kepada Allah tentu akan ada pengorbanan yang harus dilakukan. Hidup berorganisasi ada pengorbanan, menjadi altet ada pengorbanan, apa jadinya jika perbuatan kita semua itu tidak di hitung sebagai amal kebaikan? Rugi donk... Apa penyebabnya? Ya karena kita tidak bersungguh sungguh dalam berkorbannya, tidak memberikan yang terbaik, hanya sebatas berbuat tanpa ada ruh dalam rangka beribadah kepada Allah, tanpa ada kesadaran untuk memberikan yang terbaik. 

Dengan momen ini, mari kita berikan qurban terbaik kita, jadikan ajang ini untuk mensyiarkan islam, ajang pembuktian ketakwaan, dan ajang bersyukur, jadikan momen ini untuk menilai kembali perbuatan-perbuatan kita, prihal optimalisasi pengorbanan diri. 

Semoga kita termasuk hambanya yang senantiasa di berikan kemampuan dan kekuatan untuk senantiasa bisa memberikan pengorbanan terbaik untuk Allah SWT.

Salam semangat :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar