pernah
aku berharap sesuatu yang aku rasa sangat jauh sekali dari apa yang mungkin
kuraih. ya sangat jauh sekali. jika diukur dengan waktu, maka entah berapa lama
akan menghabiskannya, jika diukur dengan jarak entah seberapa jauh harus
melangkah, jika diukur dengan dalam, entah seberapa dalam yang harus diselami,
jika di ukur degnan tinggi, entah seberapa tinggi sampai bisa di daki.
mimpi.
ternyata
benar, bahwa Tuhan itu lah yang Maha Pemurah, Maha Penyayang. aku masih
menyakini hal itu meskipun diriku masih dalam kondisi seperti ini. baginda Nabi
yang sangat di cinta oleh-Nya bersabda dalam satu hadist :
“Tidak ada seorangpun yang dimasukan
surga oleh amalnya.” Para sahabat bertanya, “Termasuk anda, wahai Rasulullah?”
“Termasuk saya, hanya saja Allah meliputiku dengan ampunan dan rahmatnya.” (HR. Bukhari 6467, Ahmad
15236).
seketika
aku tersadar, bahwa aku bukan lah siapa-siapa, jika di bandingkan dengan Amirul
Muminin Umar bin Khatab, debu yang menempel di pakaiannya pun mungkin masih
lebih mulia.
Sejenak
harapan ku tumbuh kembali, saat itu aku dalam kondisi antara cemas akan
gagalnya diri ini dan berharap akan satu keberhasilan yang mungkin aku terima.
Ya
Rabb, engkaulah yang membolak-balikan hati, tunjukan kepada kami jalan yang
lurus, jalan yang enkau rihdoi.
Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit
dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus,
yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu
seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan
minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak
di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya
(saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas
cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia
kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan
Allah Mahamengetahui segala sesuatu. (QS. 24:35)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar