Aku suka mendaki gunung.
Disana banyak kekuasaan tuhan yang bisa kau lihat.
Birunya langit dan dekatnya awan akan membuatmu merasa kecil dan takjub akan penciptaan tuhan.
Jika beruntung di ketinggian kau akan menemukan edelweis.
Bunga cantik nan tangguh.
Ia bertahan di dinginnya udara dan terhindar dari keramaian.
Disana banyak kekuasaan tuhan yang bisa kau lihat.
Birunya langit dan dekatnya awan akan membuatmu merasa kecil dan takjub akan penciptaan tuhan.
Jika beruntung di ketinggian kau akan menemukan edelweis.
Bunga cantik nan tangguh.
Ia bertahan di dinginnya udara dan terhindar dari keramaian.
Kau akan punya teman baru. Kau berteman dengan batu, berteman dengan dahan dan ranting, berteman dengan dingin, dan kau akan berteman dengan dirimu sesungguhnya.
Aku suka mendaki gunung.
Perjalanan yang mengajarkan kesabaran, mengajarkan untuk bertahan dikala kelelahan, mengajarkan untuk peduli dengan lingkungan, dengan teman, dan dengan diri sendiri.
Perjalanan yang mengajarkan kesabaran, mengajarkan untuk bertahan dikala kelelahan, mengajarkan untuk peduli dengan lingkungan, dengan teman, dan dengan diri sendiri.
Tapi aku juga tinggal di tengah hiruk pikuk perkotaan. Penuh keramaian, banyak ketidak pedulian, individualisme, berbeda sekali ketika saat pendakian seolah berada di dunia yang berbeda.
Aku membawa nilai-nilai yg aku pelajari di ketinggian, melalui ayat kauniyah dan ayat kauliyah, nilai yang aku rasa bersumber dari yang Maha Tinggi, dan untuk kembali di sebarkan di tempat aku tinggal.
Tafakur, banyak melihat, banyak mendengar, banyak merasa.
Tafakur, banyak melihat, banyak mendengar, banyak merasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar