Sebuah Desa bernama Batu Loceng, terletak di daerah Lembang Jawa Barat merupakan salah satu desa yang saya kenal dengan melalui program pemberdayaan masyarakat. program pemberdayaan ini bernama Sharia Road to Village. program yang diadakan oleh Islamic Studies of Economics Group (ISEG) salahsatu lembaga kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNPAD yang berfokus pada kegiatan ekonomi syariah.
desa dengan potensi penghasil susu dan berbagai jenis pertanian ini memiliki akses yang cukup jauh dari jalan utama lembang. jalannya yang memang tidak terlalu bagus dan ruas jalan yang cukup sempit mencirikan suasana khas pedesaan.
seorang warga desa, kami memanggilnya kang yana, beliau lah yang sangat sering membantu kegiatan kami para mahasiswa. beliau adalah pengurus madrasah yang ada di desa. tiap soreharinya selalu ada anak-anak beramai-ramai memenuhi ruangan madrasah. dahulu ruangan madrasah sangat kecil, namun saat ini sudah ada kemajuan, berkat adanya beberapa bantuan yang akhirnya bisa merenovasi bangunan madrasah.
silaturahim kami ke desa batu loceng sudah dimulai sejak tahun 2010
alhamdulillah kegiatan tersebut masih berlangsung sampai saat ini
diteruskan oleh adik-adik mahasiswa lainnya. salahsatu inisisasi kami untuk datang kesana adalah ketika kami melihat bahwa adanya praktek perekonomian yang dilarang dalam ajaran islam. yaitu praktek riba. banyaknya rentenir yang memberikan kredit secara mencekik menjadi perhatian kami saat itu. adanya rentenir akan membawa kesengsaraan dan ketidakberkahan. kami sangat sekali ingin mensolusikan permasalahan ini, namun niatan baik kami belum dapat terealisasi seutuhnya.
rencana kami dalam mengentaskan adanya rentenir adalah dengan adanya lembaga pembiyaan berbasis syariah atau ajaran islam. dengan adanya lembaga ini maka tentu akan dapat mensolusikan masalah dari masyarkat yang memiliki keperluan untuk mendapatkan tambahan modal usaha ataupun untuk pinjaman yang tidak memberatkan.
#dompet dhuafa memiliki program yang cocok untuk menjadi solusi dari permasalahan desa ini, yaitu program
BMD (Baitul Maal Desa). dengan adanya program ini akan mensolusikan masalah rentenir yang ada di desa batu loceng. tentu program ini bukan sebatas itu, tapi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberantas
kemiskinan, semakin banyak masyarakat yang sejahtera, semakin baik pula tingkat kehidupan mereka,
pendidikan akan meningkat, lingkungan pedesaan akan berkembang, sampai satu waktu Indonesia pun akan berkembang dengan dimulai dari Desa ini.
#IndonesiaMoveOn menuju masyarkat yang lebih sejahtera.
keunggulan dari adanya lembaga keuangan berupa
BMD ini adalah mampu memberikan pelayanan yang terpadu kepada masyarakat. berupa pemberian pinjaman modal, kredit produktif, simpan pinjam, serta bentuk pendampingan usaha. seperti yang sudah saya ceritakan diatas bahwa terdapat sektor ekonomi potensial yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan.
warga desa beberapa menjadi peternak sapi perah. kebanyakan sapi tersebut adalah milik investor dari luar desa, setiapharinya mereka memeras susu sapi untuk kemudian dijual ke koprasi. keuntungan yang mereka dapat mereka bagi hasil dengan investor pemilik sapi. bentuk pembiayaan dalam kepemilikan sapi perah akan sangat menguntungkan bagi para peternak sapi yang belum memiliki sapi pribadi.
dalam menghasilkan susu, terdapat limbah susu yang itu merupakan satu produk yang bisa diolah untuk menambah nilai barang tersebut, produk tersebut adalah karamel. produk ini kami yakini bisa menjadi satu produk yang bisa dikembangkan oleh masyarakat desa.
potensi lainnya adalah sektor agrobisnis, banyaknya perkebunan kopi menjadi salah satu potensi yang bisa dikembangkan. tanaman kopi yang ditanam di atas tanah milik PERHUTANI ini diberikan izin cuma-cuma untuk digunakan menanan tanaman kopi. permasalahannya adalah terbatasnya modal yang dimiliki warga untuk bisa menggarap lahan ini dengan tanaman kopi. padahal kopi dari daerah sini adalah salah satu produk yang berkualitas baik. pelatihan untuk pengelolaan kopi menjadi produk siap pakai pun menjadi hal yang penting karna melihat peluang peningkatan kesejahteraan yang lebih baik.
dengan adanya pendampingan dari BMD ini, warga akan dapat membuka peluang baru untuk berusaha, mampu meningkatkan kemampuan produksi, dan mampu membuka area pemasaran yang baru.
#IndonesiaMoveOn akan kami bentuk dari DesaMoveOn, semakin banyak DesaMoveOn maka tentu akan tercapailah cita-cita
#IndonesiaMoveOn.
semoga media
blog ini bisa menjadi fasilitas untuk menuju
#IndonesiaMoveOn, akan sangat baik sekali jika ISEG FEB UNPAD dan #Dompet Dhuafa dapat menjalin program bersama untuk dapat mensolusikan permasalahan ini dan menjadikan desa Batu Loceng ini menjadi desa yang lebih baik.
Gilang Fachreza, peserta dari :