manusia hanya diberikan satu kali kebebasan dalam mengambil keputusan atas sebuah pilihan. Pilihan yang Allah berikan hanya ada dua, beriman atau tidak, itu saja. Adapun hal-hal lainnya adalah konsekuensi dari pilihan pertama tadi. Misal, saya telah mengaku beriman, otomatis ketika dihadapkan pada pilihan melaksanakan shalat atau tidak itu kembali kepada pilihan awal, sy shalat karna sy telah memilih untuk beriman. Sederhana ya.
Berbagai pilihan hidup yang akan kita ambil harusnya sih di kembalikan kepada pilihan pertama. Apakah dengan demikian saya tidak memiliki pilihan-pilihan lain? Tentu tidak. Pilihan itu bisa terjadi pada hal baik saja atau hal buruk saja. Opsi setelah melakukan pilihan baik atau buruk adalah kualitasnya, apakah kualitas maksimal atau kualitas seadanya.
Ya, saya hanya berharap setiap keputusan yang saya ambil memang benar berdasarkan pilihan awal saya, memilih menjadi seorang muslim, orang yang beriman.
Konon kemerdekaan yang sesungguhnya ketika kita merdeka dari illah selain Allah, dari kecintaan selain Allah, dari penghambaan selain kepada Allah. Semoga Allah senantiasa membimbing kita kepada jalan yang lurus.
Sesuatu yang wajar, manusia membuat kesalahan dan dosa, tetapi manusia juga diberi potensi akal untuk membuat pilihan, tinggal memilih fokus pada alasan dan hidup realistis, atau fokus pada tujuan dan hidup menjadi idealis.*)
BalasHapus*)#somewordsinspiredfromfelixsiauw