Hijriyah 1434, tahun 2012 lalu saya berkesempatan untuk sharing momen hijriyah di garis arsitektur ITB. Teringat ketika membuka folder presentasi, sy melihat file berjudul moveon.
Momentum hijriah tahun ini kembali mengingatkan akan peristiwa bersejarah dahulu. Ketika Rasulullah Saw bersama Abu bakar dan para sahabat lainnya melakukan hijrah dari negri mekah ke yastrib yang berubah nama menjadi madinah. Perjuangan dan pengorbanan yang tidak sedikit harus di bayar untuk menunaikan perintah Allah ini. Harta, hasil-hasil pertanian, tempat tinggal, kuda-kuda ternak, bahkan istri dan anak pun ada yang ditinggalkan karna enggan untuk beriman. Cerita ini senantiasa menjadi inspirasi di tiap tahunnya. Mengingatkan kembali tentang hijrah ini.
Momen yang kali ini ingin saya share adalah pengalaman pribadi. Ketika saya melakukan hijrah. Tumbuh di lingkungan rumah yang baik, sederhana, dan cukup diberi kebebasan dalam memilih asal bertanggung jawab menjadikan pribadi saya seperti ini. Beberapa tahun yang lalu, sekitar akhir SMP menjelang SMA merupakan masa-masa sulit bagi keluarga. Lingkungan tempat saya bermain masih mendorong saya untuk melakukan aktifitas yang relatif tidak baik.
Masa-masa sulit itu sebetulnya yang sering saya syukuri karna akhirnya menjadikan saya berfikir lebih dewasa, rasional, dan yang pasti semakin mendekat kepada Allah. Banyak hal yang sebenarnya jika kita renungi kembali besar sekali hikmah yang ada. Diawali dari lingkungan yang memang tidak terlalu Religius. Masih ada sih sedikit-sedikit mah, solat ga ketingggalan lah. besar sekali hikmah yang ada. Diawali dari lingkungan yang memang tidak terlalu Religius. Masih ada sih sedikit-sedikit mah, solat ga ketingggalan lah.
Momentum besar adalah ketika menginjak bangku SMA, di berikan jalan oleh Allah bertemu dengan teman-teman di KDK DKM At-Taqwa, rohis SMAN8 bandung. Disini lah awal titik balik, lingkungan yang kondusif untuk senantiasa mengkaji islam, mulai menerapkan nilai-nilai islam di setiap aktifitas, banyak membaca buku-buku keislaman yang hampir 3 hari sekali ganti buku. Saat itu memang awal-awal menemukan jati diri sebagai seorang muslim.
Perjalanan masa SMA ini memang luar biasa, memiliki teman-teman hebat yang sampai saat ini masih salut dengan mereka, semoga kalian semua senantiasa di bimbing dan dilindungi Allah swt. Mereka memberikan pengalaman hebat dan pelajaran yang luarbiasa.
SMA ini mungkin fase memilih. Memilih jalan hidup yang akan kita pilih. Saat itu banyak opsi yang bisa di ambil, dengan gaya hidup tertentu akan menentukan diri kita. Saya saat ini adalah hasil dari memilih jalan ketika dahulu. Saya yakini dan saya bersyukur telah memilih jalan ini. Inilah jalan Islam, sebuah kendaraan satu-satunya untuk bisa mencapai Ridho Allah, mencapai surga yang dijanjikan.
Saat ini menjelang pasca campus. Jalan ini masih akan saya pegang bahkan sampai akhir hayat ini, aminn.. Move on, hijrah yang sebenarnya adalah ketika memilih prinsip, memilih keyakinan yg benar.
“Dan orang-orang yang berjihad mencari keridhoan kami niscaya akan kami tunjukan jalan-jalan kami. Dan sesungguhnya Allah bersama dengan orang-orang yang berbuat baik” (Q.S al ankabut :69)
Semoga sabar dan Istiqomah :)
BalasHapus