link menu

Selasa, 19 November 2013

Burangrang

3 november 2013. Geng eforest kembali menjelajahi satu pegunungan di sekitaran bandung. Gunung burangrang, terletak di daerah parongpong, bandung barat. 

Awal dari perjalanan kali ini adalah untuk melakukan beberapa latihan dasar, perencanaan pun sudah disusun untuk kegiatan satu hari ini. Kebetulan kita masih ada beberapa constraint prihal waktu dan jadwal, jadi hanyansatu hari ini saja di eksekusinya. Kebetulan sepuh kita andre si dengkul racing baru saja pulang setelah ekspedisi halilintar nya mencapai 20 puncak dalam 21 hari dan saya baru saja menyelesaikan studi s1 di akuntansi unpad. Jadi momen menarik buat hiking. Walaupun kasian juga si andre dah sebulan gitu di gunung, harus memberi kesempatan tinggal di kota beberapa waktu dulu. 

Rencana keberangkatan pagi hari, rombongan yang berencana ikut adalah eman, citra, andre, syahid, mia, iwa, lutfi, dan saya. Karna satu hal iwa dan syahid batal untuk ikut.

Komunitas ini masih ingin kita kembangkan untuk jadi yang lebih baik lagi. Salahsatunya dari skill dan kemampuan anak-anaknya. Bukan pengajaran, hanya sharing section saja. 
Kumpul di DU seperti biasa, kebetulan hari itu sedang ada OTRAD acara univ di kampus jd cukup ramai. Berangkat pake 3 motor siap meluncur menuju cihideung, parongpong. Lokasi gunung burangrang ini dekat dengan area wisata CIC. Di gerbang awal gunung puntang bakal menemukan pos dan warung dari perhutani, si abah, kita menyebut penjaga pos ini. Motor bisa di titip disini. 

Awalnya tidak memutuskan untuk naik ke puncak, hanya ingin blajar teknis” pendakian saja. Namun semua itu berubah ketika negara api menyerang. Karena pasukan TNI sedang berlatih dan akan turun, maka kami di suruh naik aja ke puncak. Berubah rencana. 

Citra dengan setelan skini jeans, andre setelan sandal jepit, mia setelan ke BIP, tetep aja lanjut menuju puncak. Hahaha. Trek yang naik datar turun naik datar turun bahasa anak-anak tu PHP. Kapan sampainya. Trek gunung burangrang ini mirip dengan gunug puntang. Banyaknya tanah. Perjalanan tidak terlalu lama, sekitar 2 jam 30 menit sudah bisa sampai puncak. Pemandangan pohon pinus yang berjajar rapih sangat cantik, penampakan situ lembang dari kejauhan itu cantik sekali. Kecantikan gunung ini lebih berasa dengan suara dentuman senjata TNI yang sedang berlatih tampaknya. Rada horor sih Tapi jadi seru ko.









Puncak akhirnya dicapai, pemandangan yang tidak terlihat begitu jelas karna tertutup kabut Bergantian dengan panas yang sangat. Langsung mendirikan bifak deh, bongkar alat makan. Makan :) sambil santai ngobrol-ngobrol dan cerita-cerita. 








Menjelang jam 3 sore kita packing buat turun. Cukup cepat, setengah berlari waktu turun ini jadi sampe bawah cukup cepat. Sampai di bawah ternyata suara gemuruh guntur membuktikan itikadnya untuk menurunkan hujan. Sejak di pos hujan sdh turun, terpaksa pulang menembus hujan. 

Pendakian kali ini berbeda, karena tidak direncanakan awalnya, adanya suara tembakan yang sangat tabu bagi kita (kecuali di film), dan setelan yang sembarangan, hahah Tapi tetap selalu menjadi pendakian yang menyenangkan. 

Salam rimba.

6 komentar:

  1. Ihh pengen.. padahal itu ngelewatin upi, huhu -_-
    itu negara api menyerang, negara apa? heu

    BalasHapus
  2. Wahhh kang gilang banyak main ya sekarang, liat postingannya jalan" bae.. (y)

    BalasHapus
  3. celana dahsyat gueee -_________-" ahahahaha

    itu OTRAD O-nya dua meren kang, OOTRAD! *mantan panitia nih, sensi* :p

    BalasHapus
  4. sy paling suka fotonya yg ada flyshettnya. karena plang yg dibuat masih pada ada tu di pohon,trims fotonya

    BalasHapus
    Balasan
    1. woo akang/teteh yang bikin ya.. kerenn terimakasih ya. :)

      Hapus