
Salah satu rencana awal kepengurusan fossei regional jawa barat pada saat rapat kerja regional, tahun 2012 lalu adalah mengagendakan untuk adanya liburan bersama. Alhamdulillah akhirnya tgl 27-29 september 2013 adalah momen realisasi agenda ini.
Diawali dari silaturahim di kosan zahra, beberapa saat setelah lebaran sambil menyantap rendang asli dari medan (loh?). Kumita ary (kury) menjadi bintang untuk malam ini, ya karna menyambut kepulangan dia dari medan (sstt, jngn bilang-bilang, sebenarnya menyambut rendang yang ia bawa #ehh). Sambil makan dan ngobrol-ngobrol juga tentang eksekusi program liburan ini.
Menjelang magrib mulai ramai berdatangan, minuman dan makanan pun menjadi barang wajib pada saat kumpul. Cerita macam-macam yang membuat tawa-tawa kecil sampe besar (apacoba-_-) sampai menghasilkan sebuah kesepakatan untuk tidak berkomunikasi beberapa waktu (no message, no mention, no chat) katanya sih kaya di 5cm, tapi sebetulnya 5cm itu lah yang kaya kita.
Hari telah berganti, takbisa kuhindari... Ehh ko nyanyi. Yup, simgkat cerita sampailah h-3 dari keberangkatan. Sms jarkom mulai muncul, mention grup fb mulai ramai dan pembagian tugas pun di bagi-bagi. Bagian saya ngurusin logistik, tenda kompor dan perlengkapan buat camp, hasan bantu -bantu juga, zahra bagian konsumsi, ary bagian keuangan, helmi bagian transportasi, anggi bagian administrasi (dan penerima tamu hehe), aris bagian acara.
H-1 saya belum memutuskan untuk berangkat atau tidak, masih menunggu izin keberangkatan. Urusan logistik sih siap saja di sediakan baik ikut atau tidak. Sms konfirmasi dari beberapa orang terus masuk membunyikan handphone samsung galaxy mini yang kadang ngadat. Alhamdulillah, pekerjaan-pekerjaan selesai dan izin pun keluar. Hohoho... Siap berangkat berarti ya. Insya Allah.
Janjian jam 4 sore, hari jumat di pendopo al jihad mesjid unpad dipati ukur. Habis piket hari jumat itu, jam 10 pagi baru sampe rumah, belum packing belum apa-apa. Tidur pun ga sempat, tapi sempat mencicipi seblak buatan ibu, hahaha. Selepas shalat jumat berangkat untuk persiapan logistik, ke tempat langganan untuk sewa logistik. Tenda 3 buah, sleeping bag 4 buah, kompor dan nesting untuk masak-masak. Saat itu diputuskan untuk bawa dua kerril saya, pake motor sendiri dua kerril mantap.
Jam 3 sore, sudah beres logistik-logistik, shalat asar sambil menanti rombongan. Ketemu hasan yang pertama, menanti ... Menanti ... Menanti ... Baru ngumpul menjelang magrib, PARAH!!!! Terkonfirmasi untuk keberangkatan ada dua, pertama yang pake mobil helmi yaitu yg kmpl di du, helmi, kury, zahra, hasan, aris, indra, rusli, dan saya naik mobil terios nya helmi, sedangkan agus imes, kang dudi, arif, wandy naik bis langsung menuju salabintana, engg (anggi) sudah menanti di rumahnya.
Berangkat akhirnya start dari du pukul 18-an, setelah shalat magrib. Beli nasi kucing dulu di ganyang ITB, dan tancap. Beberapa lagu mengiringi perjalanan kita, project pop, niji, sheila on7, ya kira-kira lagu persahabatan gt lah. Posisi duduk di depan ada helmi dan indra, di tengah ada rusli, hasan, aris dan saya, di belakang ada za dan kury. Semua berjalan lancar. Sampai...
Pombensin almasoem padalarang jadi tempat istirahat sejenak. Disini terjadi prtukaran pemain, aris yang nyupir dan semua jadi tegang, jrengg... Tapi alhmdulillah santai juga ko. Hohoho. Memasuki kota sukabumi dan langsung menuju tempat engg, daerah salabintana. Setau saya itu adalah salah satu jalur pendakian menuju TNGP, dan ternyata memang tidak terlalu jauh dari rumah engg untuk sampai kesan, Jadi wee pengen naik lagi..
Kemana.. Kemana.. Kemanaa.. Ayu tingting mode, mencari alamat rumah engg yang katanya dia sedang menunggu di samping jalan. Sempat tersesat juga sampe harus memutar balik, karna terlewat cukup jauh. Sampai sekitar jam 10-an malam. Disambut hangat oleh engg dan ibunya yang tampak mirip sekali, apalagi dari tingginya dan senyumnya. Hoho.. Di antar kerumah dan ternyata geng bis sudah berada di ruang tamu menanti kita semua. Ruang tamu yang nyaman, ditambah dengan hidangan yang ada di atasnya, risoles solo, risoles segitiga (sy lupa engg nyebutnya apa), kue" basah dan saos menjadi hal yang mantepe pooll.
Akhirnya sampai juga di rumah engg, setelah perjalanan yang lama, ketika sampai di suguhi makanan yang mantep banget dah, coba kalo ada tiap hari ya, wooo... Kenapa kita makan nasi kucing waktu awal keberangkatan adalah karna alasan ini, engg dan keluarga sudah menyiapkan makan (ke)malam(an) untuk kita semua. Perkedel dan sop nya poolll.. Mantep banget.
Obrolan-obrola pun mulai ramai. Tak terasa sudah tengah malam, segera kita berpindah ke kamar atas yang sudah disiapkan untuk kita-kita, dan ketiga girls band tidur di bawah di kamar engg (katany). Sampai dimatas pun masih aja lanjut ngobrol, hahaha. Duh cowo-cowo bujang ini emang seru kalo dah ngobrolin kaderisasi dan solusi di KSEI nya.
Dini hari, jam 3 pagi dengan sangat baiknya seorang bapak-bapak yang tidak kami kenal membangun kan kami, dengan TOA mesjid yang saya rasa sangat dekat sekali, karna terdengar begitu menggelegar tepat di telinga. Mengingatkan untuk sholat subuh coba. Dan di hitung mundur menitannya. Salawatan yang terus mendengung melalui TOA yang ada di sebelah itu mengiringi mendekati waktu subuh, sampai adzan subuh berkumandang. Ternyata jarak mesjid memang sangat dekat, sekitar 15 meter dari pintu depan rumah engg,itu lah mesjidnya.
Selepas subuh, obrolan pun dimulai kembali. Obrolan yang di mulai oleh si bos aris, ngelantur dah, masih pagi padahal. Hahahaha (Cukup kita saja yang tau ya bro). Rencana jam7 pagi berangkat, jadi setelah obrolan di akhiri sarapan dan bebersih pun segera giliran.
Jemputan datang, mobil avanza yang di kendarai kang wildan kaka aris sudah datang. Pamitan ke bapa ibu engg, terimakasih banyak atas jamuannya dan mohon maaf karna membuat ribut dan merepotkan selama kita di sana, (sadar weii,, sadar,,).
Perjalanan pun dilanjutkan, kali ini menuju rumah aris dulu. Komposisi tim berubah, terios masih di kendarai helmi, saya sebagai co-driver, di tengah girls band kury engg zahra, di belakang arif dan rusli
La..la..la... Perjalanan panjang yang sangat melelahkan. Sekitar jam 10.30an baru tiba di rumah aris, pemandangan jalan yang berkelok, hutan, jalan yang sedang di perbaiki. Puihh... Ternyata rumah si boss satu ini jauh beuuuddd. Rumah yang cukup besar tepat berada di depan satu sekolah dasar (SD) yang katanya sekolah aris dulu disitu (ga rame pisan SD di dpn rumah), oia bapanya adalah kepalas sekolah di SD ini.
Eaahh.. Camer-camer.. Bingkisan dari rumah engg pun di berikan, huss ah sdh cukup tidak ada #kode atau apapun lagi. Kita baring-baringan aja dulu, ngobrol dan ngopi, ya istirahatlah. Menjelang dzuhur pun kita berangkat ke mesjid, yang pada saat dzuhur sepi tidak ada orng yang datang hanya rombongan kita saja, bahkan untuk sekedar adzan. Hmm...
Selepas itu kita siap menuju ujung genteng yee... Rombongan bertambah, ada keluarga dan teman aris yang ikut bareng kita makin ramaiii. Tiga mobil berderet yang memang mirip-mirip tipe SUV mobil keluarga berwarna silver melanjutkan perjalanan. Mendaki gunung lewati lembah, naik gunung lagi lewat lembah lagi, entah, perjalanan yang serasa tidak sampai-sampai.
Tujuannya adalah menuju pantai ujung genteng, namun terlebih dahulu kita transit di rumah kang wildan, santap punya santap makananya mantep apalagi si hasan yang mengembat makanan makruh dalam kamus agama, dan haram dalam kamus saya, PETE!. Rumah di samping jalan yang ternyata membuka praktek bidan, ternyata memang pasangan perawat nih kakanya aris ini.
Makan selesai sekitar menjelang asar siap-siap berangkat melanjutkan perjalanan. Jrengg kali ini saya yang bawa mobil terios, hanya posisi duduk yang berubah. Ini pertama kalinya saya bawa mobil jauh, ya sejauh ke ujung genteng. Semua awalnya meragukan, tidak percaya, dan tegang. Ya saya juga tegang ko. Hahaha.. Tapi alhamdulillah semuanya lancar jaya, terimakasih kepada terios yang memang enakeun buat di bawanya, ko rada beda dengan mobil di rumah ya. Hmm..
Hehehe mobil terus jalan bahkan sempat ada adegan dramatis yang mencoreng harga diri, disalip sama si aris lah, hampir-hampir saja di balas salip kalo bukan engg menenangkan jiwa pembalap saya ni. Playlist sepanjang perjalanan adalah lagu afgan satu album. Urusannya cinta melulu, duh.. singkat cerita akhirnya sampai di pantai ujung genteng, SELAMAT DATANG DI PUNCAK TERTINGGI.. Ehh salah, SELAMAT DATANG DI PANTAI SELATAN, UJUNG GENTENG. Sambil kebut mengejar sunset mobil pun bareng kembali dengan rombongan yg sudah di depan dan akhirnya berbelok menuju pantai, wahh.. Kerenn..
Parkir langsung dan berlari menuju pantai yang berpasir putih dah matahari oranye menjelang sunset.
Keindahan pantai selatan menakjubkan. Paddy yang selalu siap mengabadikan tiap momen indah ini dan foto para narsiser yang bergaya keren, cool, aneh, dan unik macam-macam lah. Hahaha..
Menjelang magrib, kita berangkat ke tempat penangkaran penyu. Kita berniat untuk melihat pelepasan penyu ke laut. Sekitar 10 menit berjalan dengan mobil satu insiden terjadi, yaitu mobil berpapasan dengan mobil dari arah berlawanan di jalan pasir, dan keduanya selip di pasir. Ramai-ramai turun dari mobil untuk membantu mendorong mobil, tapi masih sulit "sambil di goyang mobilnya" saya teriak. Mobil pun di goyang tapi belum juga bergerak, "jangan di goyang doang, di dorong juga" nah baru bisa jalan, hahaha.. Lumayan, ngesang geuning.
Perjalanan pun di lanjut, sambil nyanyi seperti biasa padahal magrib eta teh. Sampai di lokasi sekitar pukul 18.40an, solat, lalu konfirmasi ke pegelola dan tenyata, terlambat. Kita terlambat untuk menyaksikan pelepasan penyu, harusnya sebelum magrib kalo mau pelepasan penyu.
Kemudian mendapat informasi lagi kalo malam bisa melihat para penyu bertelur. Jam 21 malam barulah di buka gerbang ke pantai. Tidak boleh memakai senter, jadi jalan gelap-gelapan.
Penyu adalah hewan konservasi atau hewan yang di lindungi. Mendapat perhatian khusus karna populasinya yang semakin sedikit. Jadi mari kita sama-sama melindungi penyu #savepenyu.
Hanya sebentar saja melihat penyu karna memang sudah malam. Oia, sebelumnya rombongan terpisah, aris, helmi dan hasan berangkat menjemput rizma yang menyusul langsung dr bandung sabtu siang. Ni akhwat koboy banget, sendiri dari bandung ke surade. Salut. Prok.prok..
Karna mobil hanya tinggal satu, kang wildan dan keluarga sudah pamit pulang duluan, maka tinggal satu mobil, dan mobil terakhir itu di pake jemput rizma, maka simpulannya adalah jalan.
Dari penangkaran penyu kita jalan, beberapa orang tinggal untuk menanti kedatangan mobil dan helmi. Yang lainnya jalan kembali ke pantai ujung genteng. Jam 21.30 mulai jalan, sempat berpapasan dengan mobil kita, "selamat datang rizma", jalan terus sampai cukup jauh berjalan. sekitar pukul 23.30an malam baru sampai di lokasi kita akan menginap, tempatnya adalah tempat parkir pertama ketika kita nyampe di ujung genteng.
Mulai unpack ransel dan tenda, dan yang terpenting adalah masak. Memang dari awal malam belum makan samas sekali, leleus yang terasa dan berat waktu bawa ransel. Singkat cerita tenda pun berdiri, tiga tenda, kompor dengan memasak indomi di dalamnya dan perapian dari ranting dan daun kering sudah di nyalakan menanti makan (tengah) malam. Jam 1 malam an lah itu, beres makan gengs pada tidur, sebentar duduk menikmati malam sunyi di pantai ujung genteng sambil sedikit merenung. Selama perjalanan dari penangkaran penyu banyak sekali cottage" yang disewakan, banyak warung remang" yang memutar musik dangdut, banyak rombongan-rombongan lain yang juga ramai mengisi malamnya. Saya hanya sedih melihat tempat wisata, tempat seindah ini yang Allah ciptakan digunakan untuk hal-hal yangt tidak baik.
Pagi menjelang. Kali ini tidak ada suara dari TOA untuk membangunkan shalat subuh, hanya bunyi alarm jam tangan dan suara dari girls band yang membangunkan kita. Malam di pantai ternyata panas ya. Segera keluar tenda untuk shalat subuh, wudhu dengana air laut, haqul yakin, air laut itu asin jendral!!
Rebus-rebus air buat masak kopi, dan kita nikmati dengan mencelupkan roti tawar ke kopi tersebut, nikmatnya... Hehehe. Sabil menikmati pagi, mulai cuci cuci peralatan masak semalam, beres itu foto-foto lagi. Za the chef mengambil bagian untuk menyiapkan masakan di bantu veny, dan lainnya main. :l ...
Beberapa orang memilih untuk berjalan ke arah laut, menjadi tim ekspedisi pinggir pantai. Menemukan beberapa hal unik, rumput laut, teripang, bulu babi, ikan lumayan lah. Disini kusutnya, rizma semua di pegang dan di coba, nemu rumput laut di makan, nemu rumput laut yang aga beda di makan, katanya rada anyir, yang ternyata adalah telur ikan :l. Nemu teripang di pegang, nemu binatang laut di pegang, hampir-hampir bulu babi dia pegang juga.
Setelah cukup jauh berjalan dari pantai kita putuskan kembali lagi, memang untuk sarapan sih. Hehe. Sarapan siap, dan menunya adalah sosis dan sar**n. Saya makan bertiga dengan indra dan engg, yang sama" tidak memilih makan ikan. Seru-seru-seru... :D
Pagi yang mengenyangkan, seperti biasa masalah saya adalah sehabis makan kenyang bawaannya adalah ngantuk dan tidur, bener lah tidur. Setelah hilangnya kesadaran beberapa saat, di bangunkan untuk ikut permainan-permainan kecil yang kocak. Hahah.
Puas bermain, "tidak-bisa jadi- ya" menjadi kata kunci dalam permainan, komunigambar untuk menebak objek yang di maksudkan, dan main basah-basahan menjadi permainan yang sangat mengasyikan. Ceileh.. Tanda masih anak-anak kita ini, boys will be boys.
Menjelang jam 10.30 permainan selesai di lanjut dengan packing barang-barang. Kita ada rencana makan siang di pantai minajaya. Segera kita packing dan menuju mesjid untuk bebersih, mandi dan ganti baju. Mobil jemputan dah siap untuk mengantar kita menuju pantai minajaya. "Ntar kita makan seafood di minajaya" kata aris. Dalam hati berucap "oke, tandanya saya tidak akan makan". Indra dan engg pun menjadis sahabat makan saya, trio nih kita. Hahaha. Di perjalanan ternyata mobil depan berhenti di warung padang dan membelir rendang, khusus buat kita bertiga.. T_T bisa makannn...
Pantai minajaya, lokasi wisata dengan berjajarnya saung-saung tempat makan, berhenti di satu tempat untuk makan, saya rasa tempat ini kenalan kang wildan. Sempat kaget juga karna saat parkir mobil ban terperosok (lagi) keselokan yang di tutupi kayu dan amblas. Tapi dengan mudah bisa di atasi. Ada yang jual Tahu bulat pake mobil, gaya beud... Omsetnya berapa tuh kalo oprasionalnya aja pake mobil. Kerenn!. Makanan di pesan tampak sesosok ikan yang cukup saya kenal, hiu martil menjadi menu yg di pilih. :l biasanya hiu yang makan orang, dan ternyata hiu di makan orng juga. Puncak rantai makanan memang manusia. Beberapa lama menanti dan akhirnya datang lah makanannya. Makanan di hidangkan dan rasis pun mulai muncul, kami trio tidak makan ikan makan rendang di saung sebelah. No problem.
Makan siang berlalu, mina jaya meninggalkan beberapa kesan misalnya ban mobil, tahu bulat, hiu martil dan satu foto yang sensasional (cc :Hasan) Hahaha. Selepas itu kita langsung meluncur lagi menuju curug cikaso.
Mirip tempat isata yang kecil, mungkin karna pengelolaannya belum baik. Melewati sungan dengan naik perahu terlebih dahulu, 5 menitan, sampai akhirnya bisa tiba di lokasi curug cikaso.
Curug ini merupakan destinasi terakhir kami dalam liburan kali ini. Curug yang tidak terlalu tinggi dan airnya yang saat ini sedang sedikit karna kemarau tidak mengurangi kesenangan kami untuk berfoto ria. Kondisi pengelolaan yang tidak baik menjadi nilai yang saya sayangkan, padahal potensi objek wisata ini akan baik jika pengelolaannya benar.
Selepas dari curug kita langsung menuju sukabumi, transit di rumah kang wildan langsung capcus menuju terminal sukabumi. Sepanjang perjalanan gelap dan jauh sekali. Disini terlihat kepribadian helmi presnas, nyupirnya gilaaaaaa... Parah beut. Pernah nonton film AE86 ato initialD nah ini lulusannya sana ternyata. Kebut-kebutan gilaaaa... Perjalanan lama, setelah di terminal yang cowo-cowo naik bis menuju bandung, tisur we si bis mah. bangun bangun sudah di lewi panjang.
Terimakasih kepada semua rekan-rekan yang ikut dalam trip kali ini, momen yang luar biasa geng fossei jabar, geng ka fossei, geng nak upi, nak sciemics, formais, iseg, fordes, komahes, keluarga engg, keluarga aris, para petugas konservasi penyu, pascapala, supir bus, warung padang, dan semuamuanya.
Aris boss fossei jabar 2012-2013
Hassan kepala geng IMF rangkap bagian Kaderisasi Fossei jabar 2012-2013
Siti zahroh alias zahra partner edukasional fossei jabar 2012-2013
Kumita ary alias kury mentri keuangan fossei jabar 2012-2013
Kanan : Anggi kristanti alias engg "pejuang muda" sekertaris fossei jabar 2012-2013
Kiri. : rizma riyandi presiden iseg 2013-2014 networking fosjab 2012-2013
Indra pimpinan redaksi newsletter fossei jabar 2012-2013
Helmi alias cummi presidium nasional 5 fossei nasional 2013-2014
Chairi rusli ketua umum fordes 2013, kaderisasi fosjab 2012-2013
Agus nurrahman alias agus cirebon komsat regional cirebon 2012-2013
Kang dudi, kordinator ka fossei regional jabar
Kiri Arif hipmi upi
Wandy hipmi upi
Veny temen aris dari upi (temenan sejak smp cenah)
Dan si yang punya blog, gilang fachreza kacung edukasional fosjab 2012-2013
Themsong :
~kamu sangat berarti, istimewa di hati slamanya rasa ini... Jika tua nanti kita tlah hidup masing-masing, igatlah hari ini~ #projectpop
Kita penantang impian, diatas awan kita kan menang, kita penakluk dunia diatas awan kita menang, Diatas awan #nidji
Snapshot.
wuuiihh kereen... moment yang akan selalu terkenang sepanjang masa ..tsaahh .:'). foto auto ganteng nya keren.. hahaha. eta foto2 pelukan 2 orang cowok mencurigakan -___-"
BalasHapushahha... kamera auto ganteng. pas pisan. :D
BalasHapusnu pelukan tampak perlu di sensor.. pffttt..