Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu
daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau
orang-orang kafir membencinya. Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa
petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala
agama-agama meskipun orang musyrik membenci. (QS as-shaff :8-9)
Rasullullah
saw saat menyerukan dakwah terhadap kaum quraisy mendapat pertentangan. Orang-orang
yang dalam dirinya tidak ada keimanan atau orang-orang yang menerima manfaat
dari keadaan kejahiliyahan saat itu melabeli, menuduh, membuat opini bahwa
rasulullah Muhammad itu gila, atau penyihir, atau orang yang memecah belah
masyarakat quraisy. Begitulah yang dilakukan orang-orang yang hendak ingin
memadamkan cahaya Allah, orang-orang yang tidak ingin bahwa cahaya Allah itu
menyinari jalan-jalan kehidupan. Pembentukan opini dan tuduhan-tuduhan yang
berusaha menjatuhkan rasulullah agar tidak diikuti oleh para pengikutnya.
Orang-orang
kafir berkata: "Sesungguhnya orang ini (Muhammad) benar-benar adalah
tukang sihir yang nyata. (QS.Yunus : 2)
Dan
sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu
dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Al Quran dan mereka berkata:
"Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila (QS Al-Qolam : 51)
Tidak hanya
diri rasulullah yang di ingkari, kemudian mereka orang-orang kafir dan musrik
itu melakukan cemoohan terhadap umat rasulullah, dengan melakukan labeling,
tuduhan, pembentukan opini dengan mengatakan bahwa mereka yang mengikuti ajaran
Rasulullah adalah orang yang bodoh, orang yang terbelakang, orang yang sesat,
orang yang tidak intelek, orang yang kuno, orang tidak modern dan lain-lain. Orang
kafir dan orang musryik benar-benar tidak suka dengan orang beriman, sehingga
mereka menuduh, memfitnah, sebagaimana di sebutkan dalam Al -Quran
Apabila dikatakan kepada mereka:
"Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman." Mereka
menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu
telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh;
tetapi mereka tidak tahu. (QS. Al-Baqoroh : 13)
Tidak
sebatas terhadap rasulullah dan Para pengikutnya, mereka pun hendak memadamkan
cahaya Allah dengan cara firman Allah yang mereka cemooh, mereka melakukan
tuduhan, labeling, pembentukan opini bahwa Alquran itu adalah alat untuk
menipu, hanya dongeng orang terdahulu saja yang di bacakan oleh Muhammad di
waktu pagi dan petang,
Dan apabila
dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, mereka berkata: "Sesungguhnya kami
telah mendengar (ayat-ayat yang seperti ini), kalau kami menhendaki niscaya
kami dapat membacakan yang seperti ini, (Al Quran) ini tidak lain hanyalah
dongeng-dongengan orang-orang purbakala
(Al-anfal : 31)
Dan apabila
dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang terang, mereka berkata: "Orang
ini tiada lain hanyalah seorang laki-laki yang ingin menghalangi kamu dari apa
yang disembah oleh bapak-bapakmu", dan mereka berkata: "(Al Quran)
ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan saja." Dan
orang-orang kafir berkata terhadap kebenaran tatkala kebenaran itu datang
kepada mereka: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata." (QS Saba :
43)
Tidak
henti-hentinya mereka menginginkan memadamkan cahaya Allah, namun Allah tetap
menjaga cahaya ini senantiasa bisa menerangi jalan bagi orang-orang yang
beriman. Sampai kemudian Rasulullah saw yang diturunkanya beliau dengan membawa
petunjuk dan dien yang benar untuk dimenangkan diatas segala dien, sampai
dimana dien ini Berjaya, kembali tegak diatas kebenaran.
Berbeda antara
orang beriman dan orang musrik, dimana orang beriman ikhlas dan ridho tanpa
megharapkan apapun, bayaran uang, kekayaan, jabatan, pangkat ataupun posisi
politis, hanya mengharap ridho Allah SWT saja, mengharap ampunan dan rahmat
untuk bisa kembali ke Syurga yang di janjikan.
golongan
ini ternyata berbeda dengan golongan lainnya, diantara yang lain mengejar
kekayaan, jabatan, kekuasaan politik, golongan ini meninggalkan itu semua.
“Islam
datang dalam keadaan yang asing, akan kembali pula dalam keadaan asing. Sungguh
beruntungnlah orang yang asing” (HR. Muslim no. 145).
Wallhualam
bishawab.
Bandung, 18
november 2016
Maksud dari tulisan ini adalah bahwa yang terjadi saat ini, dimana rasulullah dicaci dan dicemooh, dimana umat islam selalu direndahkan dan dibodohi, serta firman-firman Allah dianggap alat untuk membodohi, permusuhan jenis ini pun PERSIS terjadi pula di zaman rasulullah. sudah tentu pula yang mengatakannya pun adalah kelompok orang yang sama seperti yang difirmankan Allah dalam surat As-shaff ayat 8-9 diatas.
Maksud dari tulisan ini adalah bahwa yang terjadi saat ini, dimana rasulullah dicaci dan dicemooh, dimana umat islam selalu direndahkan dan dibodohi, serta firman-firman Allah dianggap alat untuk membodohi, permusuhan jenis ini pun PERSIS terjadi pula di zaman rasulullah. sudah tentu pula yang mengatakannya pun adalah kelompok orang yang sama seperti yang difirmankan Allah dalam surat As-shaff ayat 8-9 diatas.