ahhh... pernah cape dengan kehidupan yang setiap harinya bisajadi sama. hal itu yang kita sebut rutinitas. seorang pelajar yang setiap senin sampai jumat dari jam 7 pagi sampai jam 3 sore ada disekolah untuk belajar dan main basket, mahasiswa yang rutinitasnya adalah berangkat ke kampus untuk kuliah, perpus, mengerjakan tugas dan sebagai aktivis organisasi, atau seorang karyawan BUMN yang setiap harinya di belakang meja untuk sekedar mengetik laporan di setiap harinya.
saya kembali kepada judul tulisan ini, tentang "orang besar dan orang kecil". mari kita coba kaitkan dengan rutiniitas keseharian kita, apa sih maksud dengan orang besar dan maksud dari orang kecil.
ada yang pernah merasa cukup dengan kondisi sekarang, misalkan kamu adalah seorang pegawai BUMN yang memiliki gaji sebesar 6 juta plus tunjangan-tunjangan, atau kamu seorang mahasiswa dengan IPK semester 7-nya 3.89, atau dengan hal-hal lainnya yang merasa kamucukup dengan kondisi demikian?
saya pernah melihat seorang ibu yang sudah 17 tahun menjalani kehidupannya dengan jualan gorengan saja, saya menilai ibu tersebut memiliki nilai perjuangan yang luar biasa sekali, ia bertahan dengan penghasilannya menjual gorengan saja, bayangkan 17 tahun. disisi lain saya menilai juga, apakah ibu tersebut cukup dengan kondisinya yang demikian? apakah kebutuhannya tercukupi? apakah sudah saja sampai titik itu saja? baik ini hanya sebuah cerita pengantar dalam hal ekonomi saja, agar lebih mudah untuk di bayangkan. kita lihat dari kacamata seluruh kehidupan.
kadang saya merasa bahwa ah sudahlah menjadi seorang karyawan berpenghasilan tetap, memiliki istri satu dengan tiga orang anak, dan menikmati kehidupan yang damai tentram sudah cukup indah kehidupan ini, namun tidak selalu begitu juga ketika direnungkan kembali. kita bisa mendapatkan yang lebih. memiliki istri lebih dari satu, ehh.. salah.. memiliki cita-cita yang lebih.
kadang malu sendiri ketika saya merasa cukup dengan keadaan kemudian teringat kisah-kisah luar biasa dari para pejuang dulu, Umar bin khatab (masih menjadi idola saya) yang mampu membawa kejayaan islam seluas-luasnya, Ali bin abi thalib merupakan sumber dari ilmu-ilmu, harun ar-rasyid pemimpin negara yang adil, umar bin abdul aziz yang mampu mensejahterakan rakyatnya, salahudin al ayubi yang mampu menegakan bendera tauhid di tanah tiga agama, yarusalem, ibn sina yang sampai berabad-abad bukunya menjadi rujukan kedokteran dunia, muhammad al fatih yang mampu menakhlukan kesombongan roma dengan menakhlukan konstantinopel, apakah itu pekerjaan orang-orang kecil? tentu tidak bukan. nama mereka jelas di ukir sejarah dengan tinta emas, pencapaian puncak bagi dirinya.
orang besar itu memiliki cita-cita yang tinggi, bukan untuk dirinya pribadi. ia melihat orang yang ada di sekitarnya, ia ingin memberikan manfaat bagi orang di sekitarnya, ia mengorbankan waktunya untuk orang disekitarnya, bukan agar namanya di ingat atau di tulis dalam sejarah, ia hanya mencari ridho tuhannya. makanya kenapa kadang saya malu untuk menjadi orang kecil, menjadi orang biasa-biasa, mainstream.
semangat berkarya :D, semoga Allah senantiasa membimbing kita semua.
Bismillaah..
BalasHapusKutinggalkan jejak disini kang.. Mumtaz.. terima kasih sudah diingatkan untuk jadi luar biasa di hadapan Allah (y)
terimakasih sudah meninggalkan jejak teh dayu.. semangat berkarya.
HapusSaya mau jadi orang kecil ko susah ya kang... #ehh
BalasHapusBtw semangat, semoga senantiasa terbimbing olehNya :D
saya mengerti maksud teh mia ingin menjadi orang kecil. pffttt... semangat teh. :D
Hapus