link menu

Rabu, 19 Maret 2014

Dialog monolog

Ingat satu gambar ini? 
Ilustrasi yang sederhana dan Pasti pernah mengalami. Iya dialog yang ada di dalam kepala dan hati antara bisikan setan dan tuntunan malaikat. Dalam diri mungkin kerasa sebuah monolog, padahal sedang ada keributan yang terjadi antara setan dan malaikat.
Saat kita melakukan satu aktifitas baik tentu bisikan setan ada, dia kadang bilang "udah entar aja", "males kali ngerjain gituan", "km lg sibuk jngn mau di suruh" ibu" dan malaikat bilang "ayo kerjain", "mayan jd pahala", "janji allah bray" begitulah dialognya. Begitupun sebaliknya ketika berbuat keburikan, "inget dosa hei", "Allah maha melihat", "inget akhirat bro" malaikat senantiasa membisiki untuk tidak berbuat hal itu sedang setan terus menggoda "udah kali ini aja", "dikit aja nyoba", "ga ada yg liat", "allah maha pengampun" itu bisikan sesatnya setan kamfret. (Bahkan ketika mengetik ini setan serasa membisiki ku)
Setan ini emang tidak pernah menyerah. Dari kita memiliki niat, sedang berbuat, bahkan sampai ketika ingin istiqomah berbuat ia tidak kehabisa akal untuk menggoda. Kamfret bener ni setan.
Dalam Quran memang setan itu sudah di berikan posisi yang pas, banyak yang diceritakan ini hanya salah satu ayat yang terceritakan tentang posisi syaitan, ayatnya sebagai berikut :
"Hai orang-orang beriman, masuklah kamu kedalam islam secara keseluruhan, dan janganlah ikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu" (Q.S al baqarah : 208)
Ada kisah menarik dari Al-Quran, tentang setan ini diceritakan sebagai berikut
"Bujukan orang-orang munafik itu adalah seperti bujukan syaitan ketika dia berkat kepada manusia : "kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata; "sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah tuhan semesta alam" (Q.S. al hasyr :16)
Dialog jiwa ini yang akan selalu menjadi monolog dalam diri. Sekali lagi mengutip ayat quran dalam surat asy syam :
"Maka Allah telah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kefasikan dannletakwaan, sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikannya, merugi bagi yang mengotorinya" (asy syam : 8-10)
Hanya berdoa kepada Allah agar jiwa ini senantiasa memilih kepada seruan-seruan kebaikan. Yaitu seruan-seruan kebaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar