link menu

Rabu, 19 Februari 2014

Aku bukan Akh

Akh, satu panggilan yang tidak asing di kalangan aktivis dakwah. Baik di sekolah atopun di kampus.
Cukup lama bergaul dengan lingkungan dakwah tidak menjadikan saya mau di sebut Akh, kenapa? Karena kagok. Hahaha.
Saya melihat banyak Akh-Akh di kampus luar sana keliatannya soleh", alhmdllah, pakaian rapi dengan celana bahan dan selalu membawa mushaf Quran.
Lah gue? Hahaha. Lebih nyaman dengan celana jeans ato PDL, ceritanya demi kenyamanan.
Hebatnya akh-akh ini selalu menjadi perhatian dengan berbagai prestasinya. Dan biasanya pada kalem kalem.
Lah gue? Hahaha.
Bener ga sih, klo liat akhwat" jilbab lebar dengan gamisnya menunjukan kesempurnaan keyakinannya? Jwbnnya ya ada betulnya. Memang d perintahknnya demikian dan tidak mudah untuk bsa berpakaian lebar (katanya). Klo Cowo? Gitu juga ga sh? Klo Blm pke clana bahan jd ikhtong, ikhwan sapotong, pfftt...

Akh ini entah satu panggilan kpd aktivis ato kepada kelompok orang dr harokah tertentu atau berlaku untuk semua cowo. Saya pribadi lebih memilih kata ganti dalam bahasa indonesia, supaya tidak terkesan eksklusif. Jadi kalo mau panggil saya, boleh gilang, boleh ente, boleh akang, boleh aa. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar