link menu

Rabu, 07 Agustus 2013

Ada yang lebih tinggi dari cinta..


Tulisan ini terinspirasi dari cerita seorang kawan, kita sedang duduk santai di akhir ramadhan mengantri antrian (bukan pembagian zakat) dengan sedikit ngobrol". Thanks to affan,

Semua orang pasti merasakan yang namanya cinta. Cinta kepada orang tua, cinta kepada guru, cinta kepada kawan, cinta kepada pasangan. Seperti kata aa gym, kita bisa cinta karena rasa kebaikan dari orang tersebut. 
Pernahkah anda merasakan cinta kepada seseorang? Saya rasa pernah ;) ngaku hayo.. Hehehe.. Gimana sh rasanya? Pas ketemu degdegan, pas ga ketemu kangen, pas ada maunya duh di upayakan sebisanya, berkorban banyak pulsa dan duit, waktu dan tenaga demi yang kita cintai. 
Duh indah sekali ya, apalagi ketika mendapat respon timbal balik, kita demikian dan doi pun demikian, alias saling mencintai. Manis sekali. Hahaha.. Perbuatan saling mencintai. 

"Tau tidak ada hal yang lebih tinggi, lebih agung, dan lebih mulia dari pada cinta?" Weh cerita teman ini menarik, katanya terceritakan dari satu film. Penasaran semakin menjadi, apa yang lebih tinggi dari cinta?, dengan segala perbuatan orang yang sedang jatuh cinta saya rasa itu sudah sangat luar biasa sekali, penuh pengorbanan. 

"Hal yang lebih tinggi dari cinta adalah ikhlas". Sesaat terdiam, dan kemudian tersenyum... Benar juga.. :) keikhlasan adalah bukti tertinggi dari sebuah kecintaan. Nih coba, kalo rekan" mencintai seseorang, melakukan banyak pengorbanan tetapi tidak ada respon balik, gimana? Bisa jadi kecewa, marah, kesal dan lain sebagainya yang hal itu adalah bukti anda tidak mencintainya kekecewaan, kemarahan, kesal itu akan membatalkan cinta anda kepadanya, itu menurut saya sih. 

Ya... Ketika posisi ikhlas dalam mencintai, :) tampak akan lebih manis... Keberadaan rasa cinta dan keikhlasan akan membuat setiap perbuatan yang dilakukan ridho bagaimana pun yang terjadi. Apakah mendapat balasan ataupun tidak berbalas. Ia tidak akan kecewa, tidak akan marah, tidak akan kesal bagaimanapun kondisinya, karna ikhlas dalam berbuatnya hanya berharap saja kebaikan untuk dirinya. 

Bagi rekan" yang sdh memiliki pasangan, ikhlaskah mencintai pasangan? Anda yang berkeluarga, ikhlaskah mencintai keluarga, anda yang sendiri dan mengharapkan doi, ikhlaskah dalam mencintainya? Kita semua yang merupakan mahluk kecil yang tidak ada apa"nya ikhlaskah dalam mencintaiNya yang maha agung dan maha bijaksana, maha pemurah dan pemaaf, maha tau dan maha melihat, maha penyayang dan pencemburu ikhlaskah? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar